Pilkada Serentak
Nyoblos di TPS 11 Banjar Saba, Gung Jaya: Kami Menerima Apapun Hasil dari Masyarakat Denpasar
I Gusti Ngurah Jayanegara menggunakan hak pilihnya di TPS 11 Banjar Saba, Penatih
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Calon Wali Kota Denpasar nomor urut 1, I Gusti Ngurah Jayanegara menggunakan hak pilihnya di TPS 11 Banjar Saba, Penatih, Denpasar Timur, Rabu (9/12/2020).
Gung Jaya sapaan akrabnya datang ke TPS sekitar pukul 09.00 WITA.
Menggunakan setelan baju adat berwarna putih ia mencoblos ditemani sang istri, Sagung Antari Jayanegara.
Menariknya, lokasi TPS tempat politisi PDIP ini berjarak hanya sepelemparan batu dari rumah tua atau rumah masa kecilnya di Jalan Padma, Denpasar, Bali.
Baca juga: Pilkada Serentak 2020, Wali Kota Rai Mantra Sebut Protokol Kesehatan di TPS Sudah Bagus
Baca juga: Terdampak Pandemi Covid-19, Pramugari Ini Bikin Konten 18 Tahun ke Atas untuk Hasilkan Uang
Baca juga: Wali Kota Denpasar Rai Mantra Bersama Istri Nyoblos di TPS 17 Sumerta Kelod
Usai melakukan pencoblosan, Gung Jaya mengatakan, bahwa pihaknya merasa bersyukur dengan lancarnya proses pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.
Ia berharap dalam pelaksanaan coblosan tersebut tidak menimbulkan adanya klaster baru penyebaran Covid-19.
“Yang pertama tentunya saya merasa bersyukur, Astungkara bahwa proses Pilkada ini sudah bisa berjalan dengan aman dengan protokol kesehatan baik dari penyelenggara dan masyarakatnya, mudah-mudahan bisa lancar, aman dan damai, dan bebas Covid atau tidak klaster baru di Pilkada,” katanya ditemani sang istri.
Gung Jaya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kota Denpasar yang telah berpartisipasi menggunakan hak pilihnya di Pilkada.
Dirinya berharap momentum Pilkada ini akan menciptakan sosok pemimpin yang mampu membawa Denpasar menjadi kota yang maju, unggul, jujur, dan adil.
“Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Kota Denpasar yang sudah melaksanakan hak pilihnya datang ke TPS pada hari ini, mudah-mudahan ini bisa menjadi momentum menjadikan Denpasar yang maju, unggul, jujur, dan adil,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya bersama sang calon wakil, Kadek Agus Arya Wibawa siap menerima apapun hasil yang terjadi di Pilkada ini.
Pasalnya, menurutnya apapun hasilnya merupakan kemenangan warga Kota Denpasar.
“Kami menerima apapun hasil dari masyarakat Denpasar dengan tulus dan ikhlas,” tegasnya.
Pun begitu, saat disinggung mengenai keoptimisan memenangkan Pilkada.
Gung Jaya memilih menjawab secara diplomatis, ia mengaku menyerahkan hal tersebut kepada Tuhan.
Menurutnya saat ini yang paling utama adalah pelaksanaan Pilkada berjalan dengan lancar, sehat, dan terhindari dari penyebaran Covid-19.
“Kita sebagai umat beragama kan wajib berdoa, agar pemilihan ini bisa berjalan dengan lancar dan Pilkadanya berjalan dengan sehat, terhindar dari Covid, itu yang utama. Astungkara, bisa menang sudah bersyukur,” akunya.
Mengenai apakah pihaknya juga akan melaksanakan quick count versi Jaya-Wibawa.
Pria yang juga Sekretaris DPD PDIP Bali ini menyebut bahwa pihaknya telah menyerahkan kebijakan tersebut kepada Badan Saksi dan Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDIP Bali.
Menurutnya, BSPN telah menyiapkan tabulasi suara berdasarkan formulir C1 yang dibawa oleh para saksi paslon.
Hanya saja, hasil tersebut tidak akan diungkapkan ke publilk untuk mencegah adanya euphoria berlebihan di masa pandemi.
“Yang jelas kami udah menyerahkan di tim, karena kita kan di PDIP sudah membentuk tim saksi kita, BSPN kita, kita tunggu hasil dari sana dari rumah,” katanya.
“Kami sebenarnya sudah mengimbau kepada ketua tim ada surat edaran dari kapolresta Denpasar bahwa bagaimana masalah prokes dalam pemilihan ini setelah hasil ada hitungan, kalah-menang tidak boleh ada euphoria berlebihan, kita sangat menghormati itu,” imbuhnya.
Bahkan, ia mengaku usai mencoblos dirinya akan menunggu hasil di rumah bersama keluarga dan tidak melakukan pertemuan dengan sang calon wakil, Dek Agus.
“Nggak ada, karena sekarang dalam kondisi Covid ya kita berdoa dari rumah aja biar gak kalau mengunjungi sesuatu ada kerumunan baru lagi. Ya saling jaga lah,” paparnya.
Ia juga meminta semua warga Kota Denpasar, utamanya para pendukung Jaya-Wibawa untuk menunggu hasil resmi dari KPU dan tidak melakukan euphoria berlebihan apabila mendapat hasil yang unggul nantinya.
“Kita tidak umumkan, karena kita takutnya berdampak dengan euphoria itu, kita ingin mengurangi kerumuman, kita tunggu hasil real KPU aja deh,” paparnya lagi. (*).