Penanganan Covid

Kesdam IX/Udayana Gelar Simulasi Vaksinasi Covid-19, Peserta Akan Dapat Notif Dari BPJS Kesehatan

Setibanya Vaksin virus corona buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac tiba di Indonesia, Kesdam IX/Udayan melaksanakan simulasi vaksinasi di

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Pelaksanaan Simulasi Vaksinasi Covid-19 di Makesdam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pada Kamis (10/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setibanya Vaksin virus corona buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac tiba di Indonesia, Kesdam IX/Udayan melaksanakan simulasi vaksinasi di Lapangan Makesdam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pada Kamis (10/12/2020).

Dalam giat simulasi kali ini digambarkan alur pelayanan bagi peserta vaksinasi covid-19 meliputi Ruang Pendaftaran, Ruang Skrinning, Ruang Vaksinasi, serta Ruang Pencatatan dan Observasi.

Peserta yang diprioritaskan adalah yang dalam kondisi sehat dengan rentang usia 18 - 59 tahun.

Setibanya di lokasi vaksinasi, pertama dilakukan adalah wajib masker peserta, cek suhu tubuh, cuci tangan dan pemberian nomor antrean.

Selanjutnya, di meja pendaftaran 1, akan dicek e-ticket/sms notifikasi, menyesuaikan NIK peserta dan pengisian formulir.

Baca juga: Pangdam IX/Udayana Berkunjung ke Pura Besakih, Mohon Kelancaran dalam Bertugas

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Dapat Ikuti Vaksinasi Covid-19? Begini Penjelasannya

Berikutnya di meja 2, yang adalah meja skrinning, dilakukan pengisian formulir skrinning dan pemeriksaan fisik.

Meja 3, adalah tempat vaksinasi, peserta disuntikkan vaksin covid-19 serta dicatat nomor vaksinasinya.

Terakhir, pada meja 4 dilaksanakan pencatatan dan observasi, observasi dilakukan selama 30 menit serta peserta diberikan edukasi mengenai pola 3M serta Pola Hidup Bersih dan Sehat, setelah itu peserta diperbolehkan pulang.

Kesdam IX/Udayana juga siap siaga dalam penanganan risiko akibat gejala yang ditimbulkan oleh vaksin tersebut, mulai dari bed dengan alat medis, mobil ambulans hingga petugas medis sigap menangani.

Digambarkan dalam simulasi tersebut risiko yang dapat ditimbulkan terhadap pemberian injeksi awal adalah shock anafilaktik dan delay, berupa alergi gatal, sesak napas/batuk hingga tidak sadarkan diri.

Namun tak perlu dikhawatirkan, hal ini dipersiapkan untuk menanggulangi hal terburuk, petugas medis yang andal telah disiapkan untuk mampu menangani hal itu sesuai SOP yang ditetapkan.

Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang hadir langsung dalam simulasi kali ini menyatakan, bahwa simulasi vaksinasi covid-19 ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesiapan baik Kodam IX/Udayana bersama instansi terkait lainnya dalam pelaksanaan vaksinasi di wilayah Provinsi Bali.

"Ini untuk gambaran kesiapan baik dari Dinas Provinsi, Kepolisian, agar koordinasi pelaksanaan vaksinasi covid-19 berjalan sebaik-baiknya," ujar saat memberikan keterangan pers usai simulasi. 

Pangdam menegaskan, bahwa vaksinasi covid-19 menjadi upaya strategi paling baik dari pemerintah RI dalam penanggulangan virus corona di Indonesia.

"Ini upaya yang paling baik untuk mengatasi covid-19, di samping itu plasma konvalesen yang berjalan saat ini juga tetap dilangsungkan," katanya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved