Tidak Ada Persiapan Khusus Jelang Nataru di Bali, Cok Ace : Semuanya Adalah Hal Yang Rutin
Bali dengan segala upaya dari masyarakat, pemerintah dan industri saat ini sedang berupaya mengembalikan kepercayaan
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejumlah pemangku kepentingan di Bali, terutama yang berkaitan dengan pariwisata, pada awal Desember biasanya tengah sibuk menyambut perayaan Natal dan tahun baru (Nataru).
Hal itu dikarenakan pada saat Nataru biasanya banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk berwisata dan sebagainya.
Namun saat ini, di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tidak ada persiapan khusus jelang Nataru di Bali.
"Tidak ada hal yang khusus. Semuanya adalah hal yang rutin," kata Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) usai mengikuti Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (14/12/2020).
Hanya saja, kata Cok Ace, karena jelang Nataru kali ini yang dihadapkan pada pandemi Covid-19, pihaknya mencermati agar jangan sampai terjadi penularan atau transmisi akibat kerumunan massa.
Baginya, Bali dengan segala upaya dari masyarakat, pemerintah dan industri saat ini sedang berupaya mengembalikan kepercayaan terhadap masyarakat luas.
"Kita bisa lihat sendiri di lapangan bagaimana perkembangan Covid-19 di Bali akhir-akhir ini kan mulai landai lagi ya," kata dia.
Sementara mengenai adanya pembatasan liburan yang diatur oleh pusat, Cok Ace menegaskan bahwa hal itu tidak apa-apa, karena tidak bisa hanya melihat kepentingan Bali semata.
"Kita melihat (kepentingan) secara keseluruhan. Jadi untuk Bali tidak ada masalah. Artinya kalaupun ada pembatasan liburan yang dipotong jadi tiga hari, saya kira endak masalah," kata Cok Ace.
Baginya, liburan yang dipotong menjadi tiga hari ini akan dialami atau dirasakan oleh para aparatur sipil negara (ASN).
Sementara untuk karyawan swasta, Cok Ace menilai, justru mereka sudah mempunyai program tersendiri untuk pergi ke Bali.
Dikutip dari siaran pers di laman Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhadjir Effendy menyampaikan libur dan cuti bersama di akhir tahun 2020 dikurangi sebanyak tiga hari, yaitu tanggal 28-30 Desember 2020.
Pengurangan ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas pada 23 November silam.
“Secara teknis ada pengurangan libur dan cuti bersama ini sebanyak tiga hari, yaitu tanggal 28, 29, dan 30 (Desember). Tanggal 28, 29, 30 (Desember) tidak libur tetapi tetap masuk kerja seperti biasa,” ujar Muhadjir dalam keterangan pers, di Jakarta, Selasa (01/12/2020).
Sebelumnya berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Nomor 440/2020, 03/2020, 03/2020 tanggal 28-30 Desember tersebut ditetapkan sebagai pengganti cuti bersama Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah.