Virus Corona

Catat Rekor Kasus Harian Covid-19 Lagi, Korea Selatan Pertimbangkan Adopsi Aturan Terberat Level 3

Korea Selatan kembali umumkan titik tertinggi baru dalam kasus virus corona harian.

Editor: Wema Satya Dinata
kontan
ILUSTRASI - Suasana kota Seoul, Korea Selatan saat pandemi Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM - Korea Selatan kembali umumkan jumlah kasus tertinggi baru dalam kasus virus corona (Covid-19) harian.

Rabu (16/12/2020) Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan ada penambahan 1.078 kasus dalam 24 jam terakhir, termasuk 1.054 infeksi lokal yang membuat total kasus menjadi 45.442 orang.

Lonjakan kasus harian yang kembali terjadi mendorong otoritas kesehatan kian serius mempertimbangkan untuk mengadopsi pembatasan jarak sosial terberat guna menekan penyebaran virus corona.

Beban kasus harian yang dilaporkan hari ini lebih tinggi dari rekor sebelumnya, di 1.030 kasus pada kasus harian yang dilaporkan Minggu (13/12/2020).

Baca juga: Seruan Lockdown Muncul di Italia saat Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Terus Meningkat

Baca juga: Calon Tunggal, Cok Ace Dimungkinkan Kembali Pimpin PHRI Bali

Baca juga: 18 Ribu Pelanggan PDAM Denpasar Terdampak Banjir Sungai Ayung, Air Keruh dan Saluran IPA Tersumbat

Itu adalah pertama kalinya, kasus harian Covid-19 di Korea Selatan menembus angka 1.000.

Otoritas kesehatan memperkirakan beban kasus virus harian negara itu dapat mencapai hingga 1.200 di pekan ini.

Otoritas kesehatan berfokus untuk mengamankan lebih banyak tempat tidur rumah sakit sambil menemukan "penyebar tersembunyi" tanpa gejala.

Ini dilakukan alih-alih mengadopsi skema jarak sosial Level 3, yang merupakan langkah terberat di bawah sistem peringatan lima tingkat negara itu.

Korea Selatan telah berhati-hati dalam mengadopsi Level 3 karena langkah tersebut akan menyebabkan kerusakan ekonomi bagi pemilik toko dan wiraswasta.

Otoritas kesehatan mengakui bahwa jarak sosial saat ini, yang tertinggi kedua, telah gagal untuk meratakan kurva virus dan mengisyaratkan tidak akan ragu untuk mengadopsi Level 3 bila diperlukan.

Level 3 dapat diadopsi ketika kasus yang ditularkan secara lokal melonjak ke antara 800 dan 1.000 atau penghitungan harian dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Di bawah level tertinggi, pertemuan 10 orang atau lebih akan dilarang, yang lebih ketat dari batas maksimal 49 orang.

 Sekolah akan ditutup sepenuhnya, dan perusahaan diharuskan memiliki karyawan yang tidak penting untuk bekerja dari rumah.

Dari kasus yang ditularkan secara lokal, ibu kota Seoul menyumbang 373 kasus, dan di sekitar Provinsi Gyeonggi menampung 320 kasus.

Baca juga: Kasus Fluktuatif, Klungkung Kembali Masuk Zona Orange Covid-19

Baca juga: Ridwan Kamil Imbau Pendukung Rizieq Shihab dan Massa FPI Tak Lagi Datangi Kantor Polisi

Baca juga: Teringat Sang Anak Jadi Alasan Tony Ferguson Tak Menyerah Meski Lengannya Terancam Patah di UFC 256

Incheon, sebelah barat Seoul, memiliki 64 kasus baru.

Ketiga wilayah tersebut mencakup sekitar setengah dari populasi Korea Selatan.

Di luar Seoul yang lebih besar, kota pelabuhan tenggara Busan melaporkan 41 kasus tambahan dan Provinsi Jeolla Utara menambahkan 75.

Kota tenggara Daegu menambahkan 27 infeksi, dan Dajeon, 164 kilometer selatan Seoul, melaporkan 15 kasus lagi.

Provinsi Chungcheong Selatan dan Utara menambahkan masing-masing 35 dan 22 kasus.

Kasus yang diimpor mencapai 24. Di mana, Amerika Serikat menyumbang tujuh kasus, diikuti Indonesia dengan enam kasus.

Ada juga kasus yang diimpor dari negara lain, termasuk Uzbekistan, Rusia, Jepang dan Kanada.

Jumlah penderita COVID-19 yang sakit parah atau kritis mencapai 226, naik 21 dari hari sebelumnya.

KDCA melaporkan 12 kematian tambahan, meningkatkan total menjadi 612. Pada hari Selasa, negara tersebut melaporkan 13 kematian, rekor tertinggi.

Angka kematian di Korea Selatan kini mencapai 1,35%.

Jumlah orang yang dibebaskan dari karantina setelah pulih total mencapai 388, meningkatkan total menjadi 32.947.

 Ini menunjukkan sekitar 72,5% pasien lokal sudah sembuh.

Korea Selatan sejauh ini telah melakukan 3.488.769 tes COVID-19, termasuk 47.549 hari sebelumnya.

Rasio orang yang dites positif mencapai 2,27%, dibandingkan dengan 1,99% sehari sebelumnya, ketika 44.181 tes dilakukan.(*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved