POPULER BALI Kronologi Uang Rp 94 Juta Bertebaran di Jalan | Kisah Ratu Gede Mas Mecaling di Kesiman

Tiga berita Bali populer di Tribun Bali: Kronologi Uang Rp 94 Juta Bertebaran di Jalan hingga Kisah Ratu Gede Mas Mecaling di Kesiman.

Editor: Widyartha Suryawan
Pixabay
Ilustrasi uang - Inilah 3 berita Bali populer di Tribun Bali: mulai dari kronologi lengkap kasus uang Rp 94 juta bertebaran di Jalan Denpasar-Singaraja; satu unit bus menuju Bali hanya berisi 2 orang penumpang; hingga kisah Ratu Gede Mas Mecaling di Kesiman Denpasar. 

Jumlah penumpang feri penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, ke Gilimanuk, Jembrana, Bali, mengalami penurunan cukup tajam.

Itu terlihat pada Rabu (23/12/2020) sore, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Begini pengakuan seorang kadet kapal feri yang ditemui Tribun Bali, Rabu (23/12/2020).

Sebelum pemberlakuan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021, yang berlaku sejak 18 Desember 2020.

Dimana isinya antara lain memperketat syarat masuk Bali dengan rapid test antigen untuk jalur laut demi pencegahan penyebaran Covid-19.

Menurutnya, biasanya sepeda motor dan bus-bus umum cukup memenuhi ruang geladak kendaraan feri.

Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru.

Namun, sejak pemberlakuan SE tersebut pada 18 Desember 2020 hingga hari ini, volume kendaraan yang mengisi geladak kendaraan (car deck) berkurang drastis.

"Bapak lihat saja hampir tidak ada sepeda motor di geladak kendaraan. Bus-bus pariwisata apa lagi. 

Kalau kendaraan dari Bali ke Jawa masih mendingan jumlah penumpangnya. Yang dari Jawa ke Bali itu yang drop," kata kadet yang tak bisa disebut namanya itu.

Ia menyebutkan, sebelum tanggal 18 Desember 2020, bus-bus umum dari Jawa yang hendak menyeberang ke Bali bisa berisi 20-an penumpang.

Tapi, dari pantauannya sejak beberapa hari terakhir, pernah ada satu bus menuju Bali yang cuma berisi 2 Penumpang.

Fajar, seorang pedagang makanan yang rutin berjualan asongan di kapal-kapal feri di penyeberangan Selat Bali mengungkapkan, biasanya dari pagi sampai siang nasi kotak dagangannya habis terjual.

Namun sejak 18 Desember 2020 lalu, dari 40 nasi kotak yang dibawanya, yang terjual hanya 20 kotak.

Itu pun setelah ia berjualan sejak pagi hingga sore.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved