Corona di Bali

Satu Bus Menuju Bali Cuma Terisi 2 Penumpang, Terdampak Pengetatan Masuk Bali

Jumlah penumpang feri penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk, mengalami penurunan cukup tajam

Penulis: Sunarko | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Sunarko
Penampakan di geladak kendaraan feri KMP Dharma Rucitra, yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, ke Gilimanuk, Jembrana, Bali, Rabu (23/12/2020) sore. Surat Edaran (SE) Gubernur Bali yang memperketat persyaratan masuk Bali membuat penumpang penyeberangan alami penurunan. 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Jumlah penumpang feri penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, ke Gilimanuk, Jembrana, Bali, mengalami penurunan cukup tajam sejak pemberlakuan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali tentang pengetatan persyaratan masuk Bali.

Itu terlihat pada Rabu (23/12/2020) sore, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Begini pengakuan seorang kadet kapal feri, yang ditemui Tribun Bali, Rabu (23/12/2020).

Pemberlakuan SE Gubernur Bali tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021, berlaku sejak 18 Desember 2020.

Dimana isinya antara lain memperketat syarat masuk Bali dengan rapid test antigen untuk jalur laut demi pencegahan penyebaran Covid-19,.

Baca juga: GWK Ikuti SE Gubernur Bali 2021/2020, Tak Gelar Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru

Baca juga: Kawal SE Gubernur Soal Nataru, Aparat dan Desa Adat di Sukawati Atensi Objek Pantai

Menurut kadet itu, sebelum pemberlakuan SE tersebut, biasanya sepeda motor dan bus-bus umum cukup memenuhi ruang geladak kendaraan feri.

Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru.

Namun, sejak pemberlakuan SE tersebut pada 18 Desember 2020 hingga hari ini, volume kendaraan yang mengisi geladak kendaraan (car deck) berkurang drastis.

"Bapak lihat saja hampir tidak ada sepeda motor di geladak kendaraan.

Bus-bus pariwisata apa lagi.

Kalau kendaraan dari Bali ke Jawa masih mendingan jumlah penumpangnya.

Yang dari Jawa ke Bali itu yang drop," kata kadet yang tak bisa disebut namanya itu.

Ia menyebutkan, sebelum tanggal 18 Desember 2020, bus-bus umum dari Jawa yang hendak menyeberang ke Bali bisa berisi 20-an penumpang.

Tapi, dari pantauannya sejak beberapa hari terakhir, pernah ada satu bus menuju Bali yang cuma berisi 2 Penumpang.

Fajar, seorang pedagang makanan yang rutin berjualan asongan di kapal-kapal feri di penyeberangan Selat Bali mengungkapkan, biasanya dari pagi sampai siang nasi kotak dagangannya habis terjual.

Baca juga: SE Gubernur Bali Berlaku Hari Ini, Pergerakan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Diprediksi Menurun

Baca juga: SE Gubernur Bali Berlaku Hari Ini, Syarat Masuk Bali Diperketat Untuk Kurangi Pergerakan Wisdom

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved