Bertemu Pelaku Pariwisata di Bali, Menteri Sandiaga Ajak Pelaku Usaha Bangkitkan Pariwisata 

Dalam kunjungan pertamanya ke Bali Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku usaha pariwisata

Biro Humas Kemenparekraf
Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno di Jendela Bali The Pandramic Resto, GWK Cultural Park, Minggu (27/12) kemarin. 

Ia melanjutkan di Bali ini pihaknya akan menyelenggarakan lagi event Bali and Beyond Travel Fair, yang merupakan ajang promosi pariwisata terbesar di Indonesia. 

Event ini menjadi international marketplace yang akan diikuti para buyers di sektor pariwisata dari berbagai negara. 

Harapannya kegiatan ini dapat meraih peluang untuk mengembangkan kepariwisataan di Indonesia.

Ia menambahkan kegiatan ini rencananya akan berlangsung pada Juni 2021. 

“Oleh karena itu, kami berharap kesediaan Kemenparekraf untuk mendukung kami dalam melangsungkan event tersebut,” imbuh Paul.

Terakhir, Paul berharap dapat memperoleh data yang jelas. 

Ia ingin mengetahui berapa banyak biro perjalanan wisata yang dikeluarkan izinnya secara resmi oleh pemerintah. 

Karena pihaknya, ingin mengajak biro perjalanan wisata tersebut untuk bekerja sama dengan IINTOA.

Sementara itu, Ketua DPD Putri Bali Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi, Geindah mengatakan bahwa di daerah tujuan wisata (DTW), terkadang pihaknya merasa sedikit termarjinalkan dibanding dengan pelaku usaha hotel dan restoran. 

Salah satu contohnya bantuan dana hibah hanya ditujukan untuk pelaku hotel dan restoran.

“Padahal kami adalah sarinya dari pariwisata tersebut. Kami sangat menaruh harapan besar terhadap Kemenparekraf untuk mempertimbangkan keseimbangan antara pekerja pariwisata di sektor dan tujuan wisata lainnya,” jelas Geindah.

Sementara General Manager Marketing & Event GWK Cultural Park Bali, Andre Prawiradisastra, mengatakan pada saat pandemi GWK sudah menutup destinasi wisatanya sejak Maret 2020 dan saat ini sudah dibuka kembali, namun trafiknya belum seperti sebelum pandemi.

“Rata-rata kunjungan wisatawan ke GWK sebelum pandemi sekitar 2.000 orang perhari pada saat weekday dan 3.000 sampai 4.000 orang pada saat weekend di luar high season," jelas Andre.

Sementara, pada saat akhir 2019, GWK sempat mengadakan event kembang api terbesar di Indonesia. 

Pihaknya menargetkan 10.000 pengunjung, namun ternyata ada 17.000 orang yang datang pada event tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved