Berita Buleleng

Disdikpora Buleleng Bakal Datangi Yayasan Dana Punia, Buntut Kasus Bunuh Diri Siswa SMP

Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswa SMP kelas VIII, KEB (14) mendapat perhatian Disdikpora Buleleng

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ilustrasi bunuh diri 

Kemudian dalam surat itu, korban juga minta maaf kepada orangtuanya karena merasa  tidak bisa membahagiakan kedua orangtuanya. 

Berikut kutipan surat yang  ditulis oleh korban untuk orangtuanya:

Mek jani ketut luas malunan, ulian ketut be med jak masalah hp ane ngeranayang ketut maluan mulih kema. Ampurang ketut jak mekejang yen ketut ngelah pelih, jani ketut ngidih pelih. Ape karena ade ketut ane ngeranayang memek/bapak tusing bagie. Amonto pengidih ketute, yen ketut ngelah pelih ampurayang ketut. Doa ketut apang sing ade halangan ditu. Suksma.

Di akhir surat, Budiarta menyisipkan tanda tangannya. (*)

DISCLAIMER: 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved