Berita Buleleng

Kadis Pendidikan Buleleng Segera Datangi Yayasan TKP Bunuh Diri Pelajar, Diduga Gara-gara HP

Sampai saat ini permasalahannya kami belum tahu pasti. Ada indikasi katanya bunuh diri karena tidak diberikan ponsel oleh orangtuanya

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat 

Dalam surat tersebut intinya korban meminta maaf kepada teman-temannya karena telah telah mengambil keputusan yang salah (bunuh diri, red).

Kemudian dalam surat itu, Budiarta juga minta maaf kepada orangtuanya karena merasa  tidak bisa membahagiakan kedua orangtuanya.

Baca juga: Alami Peningkatan Signifikan, Berikut Data Kasus Bunuh Diri Selama 20 Tahun di Provinsi Bali

Baca juga: Ibu yang bunuh 3 Anak Kandung Akhirnya Tewas, Coba Bunuh Diri Menyayat Lehernya dengan Parang

Berikut kutipan surat yang  ditulis oleh Budiarta untuk orangtuanya:

Mek jani ketut luas malunan, ulian ketut be med jak masalah hp ane ngeranayang ketut maluan mulih kema.

Ampurang ketut jak mekejang yen ketut ngelah pelih, jani ketut ngidih pelih.

Ape karena ade ketut ane ngeranayang memek/bapak tusing bagie.

Amonto pengidih ketute, yen ketut ngelah pelih ampurayang ketut.

Doa ketut apang sing ade halangan ditu. Suksma.

Diakhir surat, Budiarta menyisipkan tanda tangannya. 

Baca juga: 5 Fakta dan Data Kasus Bunuh Diri di Gianyar, ES Sempat Pamitan Suami dan APC Cekcok dengan Istrinya

Baca juga: Dua Hari Berturut, Dua Kasus Bunuh Diri Terjadi di Gianyar

"Ya di dalam surat memang ada disinggung soal hp. Mungkin dia sempat bertengkar dengan orangtuanya karena masalah hp," kata Kompol Santika.

"Selama ini korban tinggal di yayasan panti asuhan itu. Sementara orantuanya di Kintamani. Kemarin orangtuanya membuat surat pernyataan menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah, dan menolak untuk dilakukan autopsi," jelas Kompol Santika sembari menyebut jenazah korban kini telah disemayamkan di rumah duka. (*)

DISCLAIMER: 

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved