Natal dan Tahun Baru

Kena Rasionalisasi, Acara Pergantian Tahun di Bangli Dilakukan Secara Sederhana

Pandemi virus Corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun 2020 memaksa Pemerintah untuk memangkas anggaran sejumlah kegiatan

Gambar oleh nickgesell dari Pixabay
Foto ilustrasi tahun baru - Kena Rasionalisasi, Acara Pergantian Tahun di Bangli Dilakukan Secara Sederhana 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pandemi virus Corona (Covid-19) yang terjadi sejak awal tahun 2020 memaksa Pemerintah untuk memangkas anggaran sejumlah kegiatan, untuk dialihkan pada penanganan Covid-19.

Tak terkecuali anggaran untuk perayaan pergantian tahun di Pemkab Bangli.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Pemkab Bangli selalu menggelar acara pada malam jelang pergantian tahun.

Acara pun diawali dengan persembahyangan bersama, dan berlanjut dengan acara hiburan.

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Karangasem Saat Libur Nataru Meningkat Drastis

Baca juga: Buat Suasana Berbeda, 15 Cara Terbaik Merayakan Tahun Baru 2021 di Rumah

Baca juga: Kapolres Klungkung Ancam Tindak Tegas Warga yang Bandel Gelar Pesta Tahun Baru

Namun untuk tahun 2020 ini, menurut Kepala Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Bangli, AA Bintang Ari Sutari, acara pergantian tahun digelar lebih sederhana dengan persembahyangan bersama.

Acara tersebut melibatkan Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait, seluruh camat, serta Forkompinda.

“Sesuai jadwal, persembahyangan bersama dilakukan 31 Desember dimulai pukul 19.00 Wita di Pura Kehen. Totalnya berkisar 30 hingga 40 orang,” ujarnya saat dihubungi Senin (28/12/2020).

Mantan Camat Susut itu mengatakan, alasan dilakukan persembahyangan bersama lantaran terkait dengan pandemi Covid-19 yang saat ini masih merebak.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Pengelola Akomodasi Vila di Gianyar Kecipratan Rezeki

Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2021 dalam Bahasa Inggris & Indonesia, Cocok Untuk Update Status

Dimana anggaran perayaan malam pergantian tahun yang sebelumnya dialokasikan Rp. 17 juta, akhirnya direfocusing sebesar Rp. 15 juta untuk penanganan Covid-19.

“Rp. 15 juta ini awalnya untuk acara hiburan, sedangkan Rp. 2 juta untuk pembelian banten untuk persembahyangan bersama. Kenapa kita batasi, karena kita menerpakan protokol kesehatan. Kita tidak berani menggelar acara yang melibatkan kerumunan banyak orang, sesuai dengan petunjuk Pemerintah. Oleh sebab itu acara pergantian tahun digelar menyesuaikan dengan anggaran dan situasi yang ada,” tandasnya. (*).

Catatan Redaksi: Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribunners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved