Penanganan Covid
Harapkan Bantuan Pemerintah, Asita Dukung Gas Rem Pemerintah Tangani Covid-19
DPD Asita Bali (Asita 1971), memaklumi keputusan Pemerintah Pusat untuk sementara melarang WNA masuk Indonesia
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Walau tentunya berdampak pada beberapa pembatalan oleh wisatawan domestik untuk datang ke Bali.
“Kami dengar ada di lapangan sudah booking villa, kendaraan, dan lain sebagainya akhirnya batal. Tentunya semua keputusan sesuai dengan pertimbangan yang jauh lebih besar terhadap pencegahan Covid-19,” ujarnya.
Ia percaya Pemerintah pasti memiliki alasan, memperketat orang yang keluar masuk Bali.
Sehingga Bali tidak lagi bertahan di zona merah, namun bisa menjadi zona hijau dari Covid-19.
Winastra pun sedang merencanakan, melakukan tes swab kepada member yang telah siap menerima tamu nantinya.
“Swab ini, kami sempat melakukan rapat dengan ketua BTB. Untuk sementara waktu, targetnya memang melakukan 2 kali dalam seminggu, yaitu satu kali swab dengan sekitar 300 orang untuk seluruh stakeholder,” sebutnya.
Oleh karenanya, Asita akan mendata terutama rekan-rekannya yang telah membuka travel agent.
Sehingga ketika Bali benar-benar dibuka untuk internasional, maka seluruh pelaku usaha sudah sehat dan aman dari paparan virus Covid-19.
Ia juga menaruh harapan besar, pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
“Kami optimistis, karena beliau punya background pengusaha tentunya gebrakannya pasti out of the box. Dengan melakukan sesuatu yang tidak biasa, dan punya skema untuk pariwisata. Makanya Bali didatangi pertama kali, karena beliau prihatin banyak yang kehilangan usaha dan pekerjaan,” ujarnya.
Kemudian verifikasi dan sertifikasi CHSE pun terus dilakukan kepada member biro perjalanan wisata di Bali.
Baca juga: Ini Pandangan ASITA Bali Hingga Pelaku UMKM Mengenai Terpilihnya Sandiaga Uno Sebagai Menparekraf
Baca juga: Pusat Larang WNA Masuk Indonesia 14 Hari, Kadis Pariwisata Bali: Kita Garap Wisatawan Domestik
“Sudah ada 78 member yang melakukan dan menerapkan CHSE, sisanya 300 member masih dalam proses,” sebutnya.
Paul Edmundus, Ketua Dewan Pakar DPP Asita 1971, mengamini pernyataan Winastra.
Walaupun ia dan seluruh Asita di Indonesia mendukung apapun keputusan Pemerintah, namun ia berharap Pemerintah juga memerhatikan Asita.
Khususnya dalam kondisi terpuruk seperti saat ini, karena pariwisata mati suri dan tidak adanya turis asing ke Bali.