Corona di Bali
Pemprov Bali Tunggu Distribusi Vaksin, Vaksinasi Akan Dimulai 22 Januari Mendatang
Di awal tahun 2021 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan segera mendistribusikan seluruh vaksin Covid-19 jenis Sinovac ke seluruh Indonesia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR –Di awal tahun 2021 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan segera mendistribusikan seluruh vaksin Covid-19 jenis Sinovac ke seluruh Indonesia.
Salah satunya di Provinsi Bali.
Ketika dikonfirmasi Tribun Bali, pada Sabtu (2/1/2021) Kadiskes Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan vaksin akan dikirim oleh Biofarma pada Senin (4/1/2021) mendatang.
"Untuk vaksin, Kementerian kesehatan segera mendistribusikan vaksin ke seluruh provinsi. Dan vaksin akan dikirim oleh Biofarma Mulai tanggal 4 Januari mendatang," terangnya.
Baca juga: Pangdam IX/Udayana Ajak Masyarakat Tak Jenuh Terapkan 3M meskipun Vaksinasi Covid-19 Terealisasi
Baca juga: dr. Samsuridjal Djauzi Ingatkan Masyarakat Untuk Jangan Khawatir Berlebihan dengan Vaksin Covid-19
Baca juga: 1,3 Juta Nakes Bakal Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Ini Tahapan Vaksinasi di Indonesia
Suarjaya menambahkan, sedangkan untuk kegiatan vaksinasi serentak akan dilakukan di seluruh Faskes yang ada di Indonesia.
Akan dilakukan mulai, Jumat (22/1/2020) mendatang.
Sementara ketika ditanya kapan Bali akan menerima vaksin tersebut, Suarjaya mengatakan ia berharap Provinsi Bali dapat menerima vaksin tersebut secepatnya.
"Kami harap Bali secepatnya mendapatkan vaksin untuk Covid-19," tutupnya.
Pendistribusian Seluruh Indonesia Tuntas Pertengahan Januari
Program vaksinasi massal Covid-19 dimulai di seluruh Indonesia pada pertengahan Januari 2021.
Pendistribusian vaksin ke-34 provinsi pun direncanakan tuntas hingga akhir pekan ini.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan program vaksinasi Covid-19 akan berlangsung lebih dari 12 bulan.
Ia menyebut, program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi ini.
Hal itu disampaikan Budi dalam sambutan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac batch kedua di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang disiarkan Kanal Youtube Sekretariat Presiden, kemarin.
"Dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk kita menyelesaikan program vaksinasi ini," kata mantan wakil menteri BUMN ini.
Budi berharap, masyarakat turut serta menyukseskan program nasional tersebut, dengan terus disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
"Jangan lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan," pintanya.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di sini bisa diikuti, bisa dikerjasamakan, bisa didukung oleh seluruh rakyat Indonesia karena tidak mungkin Pemerintah lakukan sendiri. Saya percaya bahwa bersama kita bisa," tambahnya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyebut, sebanyak 3 juta dosis vaksin ini diharapkan sudah bisa didistribusikan ke-34 provinsi di tanah air sebelum masyarakat kembali masuk bekerja.
Artinya, hingga akhir pekan ini, Pemerintah akan mendistribusikan vaksin Sinovac ke seluruh wilayah Indonesia.
Adapun, proses pertama vaksinasi akan diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes).
"Insya Allah dengan doa seluruh rakyat Indonesia, kami harapkan sebelum rakyat Indonesia kembali masuk bekerja di Januari (2021) insya Allah vaksin bisa didistribusikan ke-34 provinsi Indonesia untuk kita bisa mulai vaksinasi bagi nakes kita," ujarnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan saat ini pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 nasional.
Hadi menyampaikan sarana dan prasarana tersebut antara lain terkait dengan penyimpanan, pengamanan, pendistribusian, dan penyiapan fasilitas kesehatan.
“Saat ini TNI telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, mulai dari penyimpanan, pengamanan, pendistribusian ke setiap fasilitas kesehatan, serta kesiapan fasilitas kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” katanya.
Hadi juga menegaskan, pihaknya juga telah menyiapkan kapasitas sumber daya manusia di antaranya melalui pelaksanan training of trainer pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk mendukung Kementerian Kesehatan.
“TNI ikut berperan aktif dalam membantu Kemenkes RI khususnya menyiapkan kapasitas sumber daya manusia dan TNI telah melaksanakan kegiatan training of trainer pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar di Mabes TNI Cilangkap beberapa waktu lalu,” kata Hadi.
Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac tiba di tanah air, Kamis (31/12/2020), di Bandara Soekarno-Hatta.
Vaksin asal Tiongkok tersebut menambah jumlah vaksin yang sebelumnya tiba, sehingga di Indonesia ada 3 juta dosis vaksin Covid-19.
"Alhamdulillah, telah tiba 1,8 juta vaksin Sinovac di Indonesia. Dengan ini maka telah terdapat 3 juta vaksin jadi Sinovac yang berada di Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Mantan Dubes RI untuk Belanda ini mengatakan, dari sejak awal Indonesia terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai dari berbagai sumber lain.
Seperti kemarin, Indonesia telah menandatangani komitmen suplai Novavax, dengan menggunakan platform protein sub-unit/recombinant yang berasal dari Amerika Serikat sebesar 50 juta dosis.
Kemudian dengan Astra Zeneca dengan menggunakan platform viral vector berasal dari Inggris juga sebesar 50 juta.
Secara paralel, pembicaraan berkesinambungan saat ini juga sedang dilakukan dengan Pfizer yang berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.
"Dalam waktu dekat, diharapkan 15 juta dosis bulk vaccine dari Sinovac yang kemudian akan dimanufaktur oleh Bio Farma akan juga tiba di Indonesia," terang Retno. (*)