Pilpres Amerika Serikat
Nasib Presiden Terpilih AS Joe Biden Ditentukan dalam Sidang Paripurna Kongres Hari Ini
Sidang itu disebut menentukan nasib Joe Biden karena merupakan langkah terakhir setelah Electoral College memilih Joe Biden 14 Desember 2020.
TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC - Nasib presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden akan ditentukan dalam sidang paripurna Kongres AS, Rabu (6/1/2020) waktu setempat.
Dalam sidang paripurna tersebut anggota Kongres Amerika Serikat ( AS ) dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS akan menghitung dan mengesahkan suara elektoral berdasarkan hasil pemilihan presiden 3 November 2020.
Sidang itu disebut menentukan nasib Joe Biden karena merupakan langkah terakhir setelah Electoral College secara resmi memilih Joe Biden pada 14 Desember 2020.
Baca juga: Joe Biden dan Timnya Tak Menanggapi Upaya Donald Trump Membatalkan Hasil Pilpres AS
Baca juga: Presiden Terpilih AS Joe Biden Sebut Pemerintahan Donald Trump Halang-halangi Proses Transisi
Baca juga: Presiden Terpilih Joe Biden Minta Fauci Tetap di Tim Covid-19
Fungsi sidang paripurna ini biasanya rutin dan seremonial saja. Namun, untuk hasil Pilres AS 2020 berubah menjadi ujian lakmus atas kesetiaan anggota parlemen Republik kepada Presiden Donald Trump.
Lebih dari 100 loyalis Donald Trump akan menantang sertifikasi.
Menurut Amendemen ke-12, kedua majelis harus bertemu untuk secara resmi menghitung dan mengesahkan hasil Electoral College dari 50 negara bagian dan District of Columbia.
Juru bicara perwakilan dari Partai Demokrat dan Partai Republik di Senat dan DPR akan menjadi “pembaca” pernyataan dari masing-masing majelis.
Wakil Presiden AS Mike Pence, dalam kapasitasnya sebagai presiden Senat, memimpin sesi bersama ini.
Jika dia tidak bisa memimpin, senator terlama di partai mayoritas yakni Senator Republik Chuck Grassley dari Iowa, memimpin sidang sebagai presiden Senat pro-tempore.
Para pengantar surat, yang terdiri atas siswa sekolah menengah atas dari seluruh 50 negara bagian, membawa kotak kayu mahoni yang diisi dengan amplop tertutup dari suara pemilih bersertifikat dari 50 negara bagian di Amerika Serikat.
Pemimpin sidang akan membuka dan menyerahkan sertifikat tersegel sesuai urutan abjad negara bagian.
Para “pembaca” dari setiap majelis membacakan setiap sertifikat dengan lantang untuk mencatat dan menghitung suara secara resmi.
Proses berlanjut sampai semua suara diumumkan dan dihitung. Ketua sidang mengumumkan siapa yang memenangkan suara terbanyak untuk presiden dan wakil presiden.
Baca juga: Presiden Donald Trump Diusir Tetangganya di Mar-a-Lago, Palm Beach
Baca juga: Presiden AS Donald Trump Akhirnya Mau Meninggalkan Gedung Putih Meski Tetap Merasa Dicurangi
Dalam upaya terakhir untuk mempertahankan Trump di Gedung Putih, lebih dari seratus anggota DPR dari Partai Republik dan 12 senator mengatakan mereka berencana menolak penghitungan electoral college dari beberapa atau seluruh enam negara bagian yang dimenangkan oleh Biden.
Enam negara bagian itu adalah Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin. Mereka juga menuntut agar sebuah komisi dibentuk untuk mengaudit hasil pemilu.