Corona di Bali
Bukan Lockdown, Hanya Pembatasan, Bali Kena PSBB karena Masuk Zona Merah Covid-19
Bukan Lockdown, Hanya Pembatasan, Bali Kena PSBB karena Masuk Zona Merah Covid-19, Airlangga Hartarto: Ini Bukan Rem Dadakan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Kasusnya meningkat sejak dua minggu belakangan, sehingga harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan,” kata Dewa Rai, Kamis (7/1/2021) siang.
Dewa Rai mengatakan, ada banyak faktor penyebab meningkatnya kasus ini.
Salah satunya yakni dampak dari libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, aktivitas masyarakat juga mengalami peningkatan sehingga banyak yang menimbulkan kerumunan.
“Kerumunan yang paling sulit diatasi, itu yang masih jadi penyebabnya. Apalagi aktivitas masyarakat meningkat dan upacara agama juga meningkat,” katanya.
Terkait langkah penurunan kasus ini, pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi hingga sidak protokol kesehatan.
“Dan sekarang salah satu upaya penurunannya dengan penerapan PSBB,” kata Dewa Rai.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Nyoman Gunarta, juga mengakui meningkatnya keterisian ruang isolasi dan ICU hingga di atas 70 persen.
"Sesuai data terakhir tingkat keterisian ruang isolasi dan ICU di atas 70 persen. Makanya satu kriteria itu bisa membuat Badung kena PSBB," ujar Gunarta, kemarin.
"Kalau untuk kasus aktif sampai tadi malam di angka 10,73 persen. Itu artinya kita masih di bawah nasional yakni 14 persen," tambahnya.
Kendati demikian, pihaknya mengakui grafik kasus di Badung meningkat drastis pada Desember 2020.
"Pada saat itu kan ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Nah pada awal bulan itu, aktivitas masyarakat mulai meningkat. Apalagi data BNPB pusat menyebut kepatuhan terkait prokes mengalami penurunan, itu yang kami perkirakan potensi penyebaran," jelasnya.
Untuk di Badung cluster keluarga masih mendominasi.
Ia menyebut kasus positif di cluster keluarga sangat tinggi yakni di angka 20 persen.
"Ini yang menurut kami perlu antisipasi. Termasuk kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Karena itu potensial yang menurut kami adanya penambahan kasus," kata mantan Dirut RSD Mangusada itu.
Dokter asal Sibang Gede itu mengatakan, untuk angka kematian Covid-19 di Kabupaten Badung masih di angka 1,9 persen.
Hal itu pun lebih kecil dari angka nasional yang mencapai 3 persen.
"Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Badung malah lebih tinggi dari yang ditetapkan nasional. Kami di Badung angka kesembuhan mencapai 89,27 persen," jelasnya.
Disinggung apakah Badung sejatinya perlu melaksanakan PSBB terbatas, Gunarta enggan menanggapinya.
Dirinya mengatakan, kalau itu sudah keputusan Pemerintah Pusat, pihaknya di Badung harus mengikuti arahan Pusat. (*)
(I Putu Supartika / I Komang Agus Aryanta)