Selebgram Ditangkap di Bali

Dirut PT BF Lega Polisi Berhasil Ungkap Kasus Surat Hasil Swab Palsu yang Dibuat di Bali

James pun mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Metro Jaya atas pengungkapan kasus surat hasil swab palsu yang diketahui dibuat di Bali itu.

istimewa
Selebgram yang ditangkap di Bali, R (tengah), saat proses pemeriksaan di Polda Bali sebelum diterbangkan ke Jakarta oleh pihak Polda Metro Jaya. R diamankan terkait kasus surat hasil swab palsu. 

"Akan kita koordinasi ke bandara untuk ambil keterangan saksi yang melakukan pemeriksaan," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (7/1).

Yusri mengatakan kebetulan saja ketiga pemuda tersebut negatif Covid-19. Jika mereka positif, maka bukan tak mungkin dapat menimbulkan klaster baru.

"Bagaimana kalau positif dan tanpa melalui PCR bisa berangkat (dengan surat palsu). Hal ini bisa menyebabkan klaster dan menyebarkan ke orang-orang yang sehat," jelasnya.

Dia pun meminta para petugas bandara untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam melihat surat hasil swab PCR yang dibawa penumpang.

"Teman-teman penerbangan bisa lebih teliti lagi dalam hal melihat surat hasil PCR seseorang," ujarnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Polda Metro Tangkap Selebgram di Bali Terkait Postingan Swab Test Palsu 

Tiga pemuda yang diringkus itu berinisal MHA, EAD, dan MAIS. Adapun ketiganya masih berstatus pelajar/mahasiswa.

Yusri Yunus mengatakan penjualan hasil swab PCR palsu itu bermula dari ketiganya yang mendapatkan tawaran jasa surat swab PCR tanpa tes melalui temannya di Bali pada Desember tahun lalu.

"MAIS akan berangkat ke Bali saat itu, dia bertiga sama temannya tetapi ada ketentuan PCR H-2 baru PCR. Dia kontak temannya di Bali, dari temannya di Bali bahwa kalau mau berangkat nanti dikirim PDF atas nama PT BF dan tinggal masukkan namanya," ujar Yusri.

Kemudian ketiganya mengedit file PDF yang memuat template surat PCR dengan tulisan PT BF. Lantas mereka berhasil lolos saat berangkat melalui Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

"Yang bersangkutan mencoba masuk ke bandara dan lolos dan bisa berangkat ke Bali," jelasnya.

Karena melihat adanya peluang bisnis dari penjualan surat hasil swab PCR palsu itu, kemudian tersangka MAIS mengajak rekan-rekannya untuk menjual surat tersebut.

Hal itu ditanggapi oleh EAD yang mempromosikan jasa swab PCR palsu itu di akun Instagramnya. 

"Kemudian MAIS sesampainya di Bali melalui chat dengan EAD (tersangka kedua) untuk menawarkan bisnis pemalsuan swab PCR ini. Kemudian ditanggapi EAD. EAD juga mengajak MFA. EAD melakukan promosi di akun instagramnya," ujar Yusri.

Baca Juga: TERBARU: Ini Syarat Masuk Bali Melalui Transportasi Udara, Berlaku Mulai 9 Januari 2021 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved