Berita Denpasar

Perayaan Siwaratri Besok, Pura Agung Jagatnatha Denpasar Dibuka Hanya Sampai Jam 9 Malam

kegiatan upacara persembahyangan dalam rangka Hari Suci Siwaratri akan dilaksanakan mulai pukul 17.00 sampai 21.00 Wita. Tentunya dengan prokes

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Treibun Bali/AA Seri Kusniarti
Pura Jagatnatha Denpasar 

“Karena hanya ingin mencari sesuap nasi untuk hidup, lalu ia berburu binatang,” ucap Ida rsi.

Namun pada suatu ketika, terjadi kesialan, dimana setibanya di sebuah hutan, tidak ada satupun binatang yang ia jumpai, bahkan kijang dan hewan lainnya tidak ada sama sekali.

Hal ini membuatnya terus berjalan ke tengah hutan yang sangat lebat, lalu tibalah di suatu tempat yang angker.

Ia tersesat hingga malam menjelang dan Lubdaka tidak mendapatkan apapun.

Dengan rasa lapar dan tidak tahu jalan kembali, maka si Lubdaka mencari tempat yang baik untuk berteduh dan menjaga diri dari sergapan binatang buas.

Sampailah Lubdaka di sebuah telaga atau danau yang cukup luas.

Karena lelah, ia beristirahat di sana sembari naik ke atas pohon agar tidak disergap binatang buas seperti harimau.

Sembari menunggu binatang buruannya, jikalau ada yang lewat.

Matahari terbenam, malam kian gelap dan Lubdaka merasa cukup ketakutan.

“Memang malam ketika sasih kapitu sangat gelap dan pekat,” jelas Ida rsi.

Lubdaka kini berada di atas pohon Maja (Bilwa) yang ada di pinggir telaga tersebut.

Ia takut ketiduran dan jatuh dari atas pohon, lalu dipetiklah daun Maja dan dijatuhkan satu per satu ke bawah.

Ia lakukan itu guna menghilangkan kantuk, dan dilakukan sampai pagi.

Daun satu per satu berjatuhan ke telaga, dan mengarah ke sebuah lingga (simbol Siwa) yang berada di telaga.

Daun-daun tersebut menyentuh lingga, sehingga membuat Dewa Siwa tersentuh hatinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved