Berita Denpasar
Perayaan Siwaratri Besok, Pura Agung Jagatnatha Denpasar Dibuka Hanya Sampai Jam 9 Malam
kegiatan upacara persembahyangan dalam rangka Hari Suci Siwaratri akan dilaksanakan mulai pukul 17.00 sampai 21.00 Wita. Tentunya dengan prokes
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Para pemangku dan pecalang juga mengawasi saat pamedek muspa di areal pura. Pecalang yang siaga kurang lebih 8 orang.
Baik pecalang, pemangku, maupun pamedek, semuanya harus mengikuti prokes dan wajib memakai masker. Serta maksimal keterisian di tengah pura hanya 50 persen dari luas areal yang tersedia.
Sehingga pamedek bisa sembahyang dengan tenang, dan terhindari dari penularan virus Covid-19.
Makna Jagra dan Cerita Lubdaka
Perayaan hari suci atau rahinan Siwaratri dilangsungkan oleh umat Hindu setahun sekali, pada pangelong ping pat belas atau purwaning tilem, sasih kapitu.
Tahun ini hari suci atau rahinan Siwaratri jatuh pada Selasa (12/1/2021).
“Apa sebenarnya makna hari Siwaratri ini dalam ajaran Hindu?” ucap Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, Senin (11/1/2021) kepada Tribun Bali di Denpasar, Bali.
Pendiri dan pembina Pasraman Bhuwana Dharma Shanti ini, menjelaskan Siwaratri terdiri dari dua kata.
Siwa yang berarti Dewa Siwa, dan ratri yang berarti malam.
Secara singkat, Siwaratri dimaknai sebagai malam Siwa, dalam membangkitkan spiritual menuju keseimbangan hidup lahir batin.
“Pada malam Siwaratri, sangat penting bagi umat Hindu khususnya di Bali yang memegang konsep Siwa Sidhanta,” sebutnya.
Ida rsi yang merupakan mantan jurnalis ini, menceritakan mitologi dan purana Siwaratri dalam ajaran Hindu.
Baca juga: PHDI Bali Imbau Umat Sembahyang di Rumah Masing-masing, Ini Makna Siwaratri yang Dirayakan Esok
“Jadi disebutkan bahwa Siwaratri adalah hal yang sangat penting, dimana dalam ajaran Hindu di Indonesia mengenal juga tentang Siwaratri yang dituls oleh Empu Tanakung,” katanya.
Ajaran tersebut tidak lain adalah gambaran cerita tentang seorang pemburu dan pembunuh bernama Lubdaka.
Dikisahkan ia melakukan perburuan, tidak mengenal kasih sayang, tidak mengenal tentang ketakutan, dan sebagainya.