Populer di Tribun Bali

POPULER BALI: Derai Air Mata Keluarga Pramugari Sriwijaya Air di Bali | Hari Ini PPKM Dimulai

Tiga berita Bali populer di Tribun Bali: Derai Air Mata Keluarga Pramugari Sriwijaya Air di Bali | PPKM Mulai Hari Ini

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Ayah, bibi, dan ibu Mia Tresetyani Wadu tampak berderai air mata, Minggu (10/1/2021). Inilah tiga berita Bali populer: derai air mata keluarga pramugari Sriwijaya Air di Bali; 5 daerah di Bali mulai terapkan PPKM hari ini; hingga sekolah di Bangli kembali dilakukan online setelah sempat gelar pembelajarant atap muka. 

Yakni menggunakan masker, rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.

"Ingat 3M nya. Kalau sudah melakukan perjalan ke Denpasar dan Badung, saya imbau harus melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Nanti akan kami evaluasi juga yang di daerah kita. Kerumunan masih banyak terjadi, dan banyak yang tidak pakai masker. Ini akan diperketat lagi," ucapnya. 

3. Sempat Gelar Tatap Muka, Pembelajaran di Bangli Kembali Online

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN 5 Kawan Bangli yang diterapkan pecan lalu. Mulai Senin (11/1/2021) ini, pembelajaran kembali ke system daring.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di SDN 5 Kawan Bangli yang diterapkan pecan lalu. Mulai Senin (11/1/2021) ini, pembelajaran kembali ke system daring. (Tribun Bali/Fredey Mercury)

Meningkatnya kasus positif Covid di Bangli pada awal tahun 2021, membuat Satgas Covid- 19 Bangli kembali melakukan pengetatan kegiatan.

Pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah berjalan sepekan kemarin, dihentikan.

Dikembalikan ke pembelajaran online (daring).

Untuk diketahui, Bangli merupakan satu-satunya kabupaten di Bali yang menggelar PTM dimulai 4 Januari 2021 lalu.

PTM dilaksanakan pada jenjang pendidikan SD dan SMP, dengan menerapkan pola shift ganjil-genap, sebagai upaya pembatasan siswa di dalam kelas.

Proses pembelajaran pun dibatasi, yakni selama tiga jam pelajaran atau selama 1 jam 30 menit.

Kepala Disdikpora Bangli, I Nengah Sukarta menjelaskan, alasan pihaknya mengembalikan PBM (proses belajar mengajar) ke pola daring lantaran tidak ingin terjadi klaster sekolah.

Hal ini dikarenakan perkembangan kasus Covid- 19 di Bangli dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, yang kebanyakan merupakan klaster keluarga.

Sukarta mengaku belum tahu apa yang menyebabkan maraknya klaster keluarga ini.

Ia menegaskan, selama sepekan pelaksanaan PTM tidak memunculkan klaster, karena benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

Tentang siswa yang terkonfirmasi positif Covid di wilayah Desa Selulung, Kintamani, diakui Sukarta, yang bersangkutan belum sempat mengikuti PTM.

"Yang di Selulung itu kan siswa pindahan dari Sulawesi di salah satu SMP wilayah Kintamani. Dia belum sempat masuk sekolah pada hari Senin (4/1) lalu," ucapnya, Minggu (10/1/2021).

Tak hanya di Desa Selulung, Kintamani. Temuan klaster keluarga juga terjadi di beberapa wilayah lain.

Seperti di lingkungan sekitar SMPN 1 Kintamani.

Sukarta mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap keluarga yang bersangkutan, namun tidak ditemukan adanya siswa.

Kendati demikain, pelaksanaan PTM di sekolah tersebut akhirnya ditutup.

Begitupun di wilayah Kelurahan Kawan, Bangli dan Desa Jehem, Tambuku.

Kendati ditemukan klaster keluarga, namun tidak ditemukan adanya anggota keluarga yang merupakan pelajar.

Sementara di wilayah Kelurahan Cempaga Bangli ditemukan klaster keluarga dan seorang pelajar. Namun Sukarta menegaskan, dari hasil swab dinyatakan negatif.

"Termasuk di Susut juga ditemukan klaster keluarga, tepatnya di lingkungan SMP 1 Susut. Itu ada anak yang juga terkonfirmasi positif, namun belum pernah masuk sekolah. Walau demikian, sekolah tersebut sudah kembali ke daring sejak Hari Jumat," jelasnya.

Banyaknya temuan klaster keluarga inilah yang menjadi dasar pertimbangan Sukarta untuk sementara menghentikan PTM.

Sedangkan pertimbangan kedua, lanjut Sukarta, dikarenakan pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Bali mulai tanggal 11 Januari hingga 21 Januari.

Sukarta menyebut, banyak guru-guru di Bangli yang berasal dari wilayah Denpasar dan Badung.

"Karena di sana ada pemberlakuan PSBB, maka lebih baik kami ikut serta mendukung pelaksanaannya. Sehingga dampak dari pencegahan ini untuk di Bali cepat terselesaikan. Dengan demikian kebijakan pembelajaran tatap muka diberhentikan sementara mulai tanggal 11 Januari 2021 dan proses pembelajaran di semua sekolah kembali ke daring," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved