Berita Tabanan

Polres Dibantu BPBD Jembrana Bersih-Bersih Pantai Medewi Pasca Banjir Bandang

Banjir bandang membawa material berupa lumpur, kayu, pohon baik kecil dan besar dari hulu ke hilir atau dari sungai menuju ke laut saat terjadi

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Bersih-bersih Pantai Medewi oleh Polres Jembrana dan petugas gabungan dan masyarakat, Minggu (17/1/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Banjir bandang membawa material berupa lumpur, kayu, pohon baik kecil dan besar dari hulu ke hilir atau dari sungai menuju ke laut saat terjadi pada Jumat (15/1/2021) sekira pukul 04.00 Wita.

Tumpukan material atau sampah yang begitu banyak, akhirnya inisiasi dilakukan Personel Polres Jembrana yang dibantu pihak BPBD Jembrana dan warga bersatu-padu melakukan pembersihan pantai Minggu (17/1/2021).

Dalam praktiknya, polisi, petugas BPBD dan masyarakat sampai membawa alat berat berupa backhoe, kemudian gergaji mesin untuk membersihkan material kayu yang begitu banyak mengotori pantai Medewi.

Baca juga: Kapolres Jembrana Salurkan Bantuan pada Korban Banjir Bandang di Pekutatan 

Baca juga: Misbah Tak Menyangka Rumahnya Hanyut, 12 Rumah Rusak Dihantam Banjir Bandang di Pekutatan Jembrana

Baca juga: BPBD Jembrana Salurkan Air Bersih bagi Warga Terdampak Banjir Bandang di Pekutatan

Informasi yang dihimpun, sejak pagi hari personel Polres Jembrana yang dipimpin langsung oleh Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, bersama instansi terkait dan warga masyarakat Desa Medewi dan Desa Pulukan bahu-membahu membersihkan tumpukan sampah akibat banjir di area tersebut.

Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, mengatakan, kehadiran personel Polres Jembrana di area ini untuk melaksanakan kerja bakti membersihkan tumpukan sampah akibat banjir bandang yang terjadi dua hari lalu.

Baca juga: Jalan Menuju Pura Beji di Desa Akah Klungkung Hancur Setelah Diterjang Banjir Bandang

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sukabumi, Dua Pembuat Roti Hilang, Pabrik Aqua Terendam, Ini Videonya

Baca juga: BPBD Buleleng Usulkan Perbaikan Dua Jembatan Rusak Akibat Banjir Bandang Dua Tahun Lalu

Meskipun air telah surut, namun masih menyisakan material berupa kayu dan lumpur serta tumpukan sampah yang perlu segera dibersihkan agar tidak menimbulkan penyakit bagi warga masyarakat yang ada disekitar.

“Dalam kegiatan kerja bakti ini selain menggunakan alat yang dibawa oleh masing – masing personel yang kami perintahkan membawa dari rumah, juga dibantu dengan tiga alat berat guna mengangkat puing – puing sampah yang berukuran besar,” ucapnya Minggu (17/1/2021).

Kapolres Ketut menyampaikan, bahwa selain menggelar kerja bakti di Area Pantai Medewi, sebelumnya personelnya juga membantu warga masyarakat untuk membersihkan material banjir yang berada di rumah-rumah warga, sedangkan untuk meringankan beban warga yang terdampak  banjir, Polres Jembrana juga telah menyalurkan bantuan berupa sembako yang diserahkan langsung oleh dirinya.

Pihaknya berharap bahwa bencana segera pulih dan kegiatan aktivitas warga bisa apalagi di tengah masa pandemi seperti ini bisa segera pulih.

“Kami sekalian juga memberikan bantuan selain memang ada kegiatan kerja bhakti ini,” bebernya.

Rusakkan 12 Rumah

Sebelumnya diberitakan, bencana banjir bandang di aliran sungai Desa Pulukan dan Desa Medewi Kecamatan Pekutatan, terjadi Jumat (15/1/2021) sekitar pukul 04.00 Wita.

Air bah ini membuat setidaknya belasan rumah rusak, yang diketahui ada sekitar 12 rumah.

Kemudian ternak warga berupa sapi berjumlah sembilan ekor dan puluhan ternak ayam mati dan hilang.

Informasi di lapangan, bahwa air sungai sudah sejak malam hari volumenya meninggi.

Namun, warga tetap biasa saja karena sudah biasanya air di aliran sungai itu tinggi sebelum mengalir ke laut.

Saat menjelang subuh, tiba-tiba banjir bandang terjadi.

Air bah itu mengalir dengan kayu, pohon dan ranting-ranting besar yang mengalir.

Akhirnya, banjir juga menerjang hingga ke rumah warga dengan disertai lumpur.

Akibat banjir ada 12 rumah rusak di Banjar Lebah/Loloan Desa Medewi.

Terparah ada tiga rumah milik Misbah hanyut, Agus Suparwan dan Sariin rusak berat.

Sementara sembilan rumah lain, dipenuhi lumpur.

Untuk ternak warga, ada sekitar sembilan ekor sapi yang ditambatkan di pinggiran sungai hanyut dan ditemukan mati, karena banjir bandang.

Puluhan ekor ayam juga hilang atau hanyut dan ada yang diketahui sudah mati.

Bahkan untuk ternak sapi yang tersapu banjir bandang, ditemukan hanyut hingga ke pantai, yang jaraknya sekitar dua kilometer.

Pohon-pohon di sepanjang aliran sungai pun juga tumbang dan juga pohon-pohon besar lainnya.

Salah seorang korban, Misbah mengaku tidak menyangka bisa terjadi banjir bandang sebesar itu.

Padahal memang sering terjadi air tinggi di aliran sungai.

Tapi tidak sampai membuat rumah warga rusak dan ternak hilang atau mati.

“Ini baru pertama kali. Sebelumnya tidak pernah seperti ini,” ucapnya mengeluhkan bencana tersebut.

Korban lainnya, Aluyah warga tidak mampu dan penyandang disabilitas, mengaku bahwa perabotan dapurnya habis dan hanyut.

Bahkan ternak ayamnya juga hilang.

Ia mengaku sudah tidak ada lagi peralatan dapur dan kompor gas yang hilang entah ke mana.

“Semua habis ayam kompor dan panci serta semua peralatan dapur hilang,” jelasnya.

Dari kejadian ini, pihak berwenang bencana Jembrana sedang berupaya membersihkan sisa-sisa lumpur yang berada di rumah warga dan mengalirkan air bersih. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved