Berita Bali
Tahun Ini Bali Akan Ekspor Porang, Jalin Kesepakatan 5.000 Ton dengan Tiongkok
Memasuki awal tahun 2021, ada sedikit kabar baik untuk dunia pertanian di Bali. Pasalnya, Bali dikabarkan berencana mengekspor porang ke luar negeri
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki awal tahun 2021, ada sedikit kabar baik untuk dunia pertanian di Bali.
Pasalnya, Bali dikabarkan berencana mengekspor porang ke luar negeri pada tahun ini.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunarta mengatakan, sudah ada penandatanganan nota kesepahaman dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terkait eskpor porang tersebut.
Baca juga: Petani di Tabanan Mulai Lirik Budidaya Porang, Manfaatkan Lahan Tidur hingga Tembus Pasar Ekspor
Baca juga: Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura, Nilainya Mencapai USD 18 Ribu
Baca juga: Kinerja Ekspor Bali Tercatat Meningkat 5,18 Persen & Impor Bali Turun -11,56 Persen di Oktober 2020
"Baru ada MoU. MoU-nya sudah 2020 kemarin untuk rencana pengiriman 2021," kata Sunarta saat dihubungi Tribun Bali dari Denpasar, Minggu (17/1/2021).
Namun menurut Sunarta, upaya ekspor porang dari Bali ini diperkirakan akan mengalami kesulitan barang.
Hal itu disebabkan karena banyak pihak berebut untuk mendapatkan porang, termasuk dari Jawa.
Ia berharap, nantinya porang tersebut bisa didapatkan dari petani di Bali karena jumlah yang akan diekspor mencapai 5.000 ton ke Tiongkok.
Baca juga: Peresmian Gudang Sistem Resi di PT. Perikanan Nusantara, Mendag Katakan Kegiatan Ekspor Meningkat
Baca juga: Maskapai Garuda Indonesa Angkut 30 Ton Komoditas Ekspor dari Bali ke Hong Kong
Baca juga: Koster Lepas 10 Ton Ekspor Kakao Fermentasi Bali Khas Jembrana ke Osaka, Jepang
Negara tersebut menjadi tujuan karena eksportir asal Bali mempunyai jaringan ke Tiongkok.
Selain Tiongkok, negara lain yang menjadi tujuan ekpor porang yakni Jepang, Korea, Vietnam dan Turki.
Dalam ekspor ini nantinya juga akan diupayakan langsung dari Bali.
Alasannya, jika barang tersebut diekspor melalui Pulau Jawa maka tidak akan tercatat sebagai barang dari Bali.
"Sayang kalau dia masuk Jawa, tidak masuk daftarnya. Bukan dari Bali barangnya. Catatan ekspornya tidak masuk Bali dia kalau dikirim lewat Jawa," tuturnya.
Menurut Sunarta, hampir semua daerah di Bali kini sedang membudidayakan tanaman porang, kecuali Kota Denpasar.
Biasanya porang ini dipanen pada bulan Juni dan Juli atau bertepatan dengan musim kemarau.