Berita Jembrana
Air PDAM Terputus, Polres Jembrana Distribusikan Air Bersih Ke Warga Terdampak Banjir Bandang
polisi pun menerjunkan sebuah water canon untuk mendistribusikan air bersih ke warga Banjar Pasar dan Banjar Pulukan Desa Pulukan Kecamatan Pekutatan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Banjir bandang melanda sekitar tiga lokasi di Kecamatan Pekutatan. Ada tiga Banjar yang terkena dampak dan paling parah di Banjar Loloan Desa Medewi.
Dua banjar lain ialah Banjar Pasar dan Banjar Pulukan Desa Pulukan Kecamatan Pekutatan.
Dari tiga banjar ini, polisi pun menerjunkan sebuah water canon untuk mendistribusikan air bersih ke warga.
Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa, mengatakan, pembagian air bersih dilakukan pihaknya Senin 18 Januari mulai sekitar pukul 13.00 WITA.
Air bersih dibagikan kepada warga Desa Medewi yang terdampak banjir bandang.
Baca juga: Rumahnya di Pekutatan Jembrana Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Misbah Sebut Kerugian Rp 250 juta
Baca juga: 10 KK Terdampak Banjir Bandang di Jembrana Bali Direlokasi ke Tenda Darurat
Baca juga: Bupati Terpilih Nengah Tamba Kunjungi Warga Terdampak Banjir Bandang di Pekutatan Jembrana
Dimana akibat banjir bandang membuat saluran air PDAM terputus dan diperkirakan paling cepat dua minggu ke depan baru bisa beroprasi.
“Kami bagikan air bersih selama dua pekan ke depan, karena perbaikan diperkirakan selesai sekitar dua minggu ke depan,” ucapnya.
Sinar menyebut, beberapa lokasi yang terdampak banjir itu ialah di banjar delod bale agung, Banjar Delod Setra, Banjar Loloan dan Banjar Pesinggahan Desa Medewi.
Kendaraan yang dipergunakan Water canon Polres Jembrana yang berisikan sekitar 7.000 liter air yang diambil dari PDAM.
Pihaknya akan terus mensuplai air bersih karena itu menjadi kebutuhan warga untuk MCK.
“Ya kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.
Sementara itu, Perbekel Medewi. I Nengah Wirama mengakui di wilayahnya memang sedikit warga yang memiliki sumur.
Selama ini menghandalkan air PDAM dan air swadaya bantuan dari Pamsimas.
Wilayah pinggiran Banjar Pesinggahan sampai perbatasan Banjar Loloan mengandalkan PDAM, yang lainnya air pipasinasi.
Secara menyeluruh sekarang akses pipanya terputus.
Baca juga: Polres Dibantu BPBD Jembrana Bersih-Bersih Pantai Medewi Pasca Banjir Bandang
“Dari enam kelompok air swadaya, dua bersumber dari irigasi persubakan dan empat lainnya mengambil air dari hulu di hutan,” paparnya.
Dampak banjir kali ini diakuinya paling terparah.
Dikatakannya selama ini hulu tukad Yehsatang dan hulu tukad Medewi menjadi sumber air utama di wilayahnya.
Termasuk yang mengandalkan dari persubakan juga lumpuh karena ada bendungan jebol dan salurannya tertimbun lumpur.
Selain mengusulkan bantuan air bersih baik ke Polres Jembrana, BPBD Kabupaten Jembrana maupun Satpol PP Kabupaten Jembrana, pihaknya pun tengah berupaya untuk mempercepat perbaikan jaringan air swadaya yang tersapu banjir.
“Kami sudah buatkan proposal ke Pemkab Jembrana untuk semua kelompok air swadaya. Kami ajukan permohonan kebutuhan pipa ukuran 4 dim sepanjang 4 km. Dari enam bantuan Pamsimas itu semuanya sekarang hilang. Selain jaringan perpipaan air bersih,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku air persubakan yang juga selamai ini dihandalkan oleh lebih dari 400 KK juga kini tidak mengalir.
“Semuanya tidak bisa terakses. Jalur utama dari Baler Setra sampai ke Pesinggahan sekarang sudah tidak ada airnya. Apalagi di Pangkung Selepa,” bebernya.