Corona di Bali
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Tegaskan Para Komandan Wajib Mengerti 3M dan 3T
Terkait persoalan masalah Covid-19, agar bisa menjadi ujung tombak, kita harus mengerti betul apa itu Covid-19
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Kambali
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. memastikan penanganan covid-19 yang dilaksanakan sampai tingkat Koramil berjalan dengan baik dan seksama.
Kebijakan Kodam IX/Udayana tentang penanganan covid-19 harus tersosialisasi semua sampai tingkat paling bawah.
Bahkan, TNI harus menjadi ujung tombak protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan Pangdam IX/Udayana pada Rapat Koordinasi (Rakor) melalui Vidcon tentang evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Kodam IX/Udayana, di Ruang Airlangga Makodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, Senin, 18 Januari 2021.
"Terkait persoalan masalah Covid-19, agar bisa menjadi ujung tombak, kita harus mengerti betul apa itu Covid-19," tegas Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Baca juga: PKM Denpasar hingga 18 Februari 2021, Insentif Rp 600 Ribu untuk Petugas, Berikut Ini Fakta-faktanya
Baca juga: Isolasi Mandiri Tak Maksimal, Pangdam IX/Udayana : TNI Harus Jadi Ujung Tombak Penanganan Covid-19
Para komandan satuan sampai ke tingkat paling bawah wajib mengerti 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak) dan 3T (Testing, Tracing, Treatment).
Juga penyakit apa saja yang bisa sangat berbahaya terhadap Covid-19 ini.
"Kita harus tegakkan tentang Covid-19 ini dan kita harus bersama-sama secara berjenjang sampai tingkat bawah untuk meyakinkan anggotanya mengerti betul tentang penanggulangan Covid-19," jelasnya.
Lanjutnya, penyakit Covid-19 tak pandang bulu, sehingga jalan satu-satunya, menurut Pangdam untuk memutus rantai penyebaran virus ini adalah meyakinkan orang-orang melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Hadapi Covid-19, Pangdam IX/Udayana Sebut Setiap Orang Harus Miliki Minimal 5 Buah Masker
Baca juga: Pesan Berkelas Pangdam IX/Udayana Kepada Komandan Satuan saat Sertijab Komandan Detasemen Kavaleri
"Protokol kesehatan harus dilaksanakan dan bagaimana para orang tua, yang punya penyakit bawaan ataupun bila ada yang sakit supaya menghindari atau jangan dulu bertemu banyak orang," ujarnya.
Lebih jauh, Pangdam menyebutkan, bahwa seiring berjalannya waktu, pelaksanaan isolasi mandiri tidak berjalan dengan maksimal.
"Terutama isolasi mandiri yang dilaksanakan hanya oleh satu keluarga saja, tapi kalau disiapkan dalam satu gedung khusus itu masih bisa dilakukan," sebutnya.
Termasuk soal vaksinasi covid-19, anggota TNI diharapkan bisa menjelaskan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa vaksin ini memang dilaksanakan oleh seluruh dunia.
"Sekali lagi saya berharap, agar peran-peran kita di Kodam IX/Udayana bisa sampai melangkah untuk memelopori membantu masyarakat sekitarnya dan terkait masalah Covid-19 agar semua bisa mengerti," kata Mayjen TNI Maruli.
Baca juga: Hari Pertama PPKM di Bali, TNI Bagi-bagi Masker dan Bunga, Pangdam IX/Udayana Turun Gunung
"Dan jangan menganggap remeh serta diharapkan bisa menjadi corong kepada masyarakat sekitarnya. Termasuk masalah Vaksin Covid-19," sambungnya.
Pangdam berpesan kepada para anggota harus berpedoman kepada Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, untuk menjadi landasan dalam mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan.
"Untuk 8 Wajib TNI khususnya yang ke 8 itu adalah menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya," paparnya.
Selain itu, ia menambahkan, fasilitas-fasilitas yang ada seperti pos-pos perbatasan hingga Koramil perlu mendapat perhatian bersama baik melalui swadaya maupun program. (*)