Berita Badung
BKSDA Bali Ambil Sampel Organ Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai Batu Belig
"Tim dari Balai KSDA Bali meluncur ke lokasi, setelah diidentifikasi bangkai paus tersebut berjenis Paus Bryde atau paus edeni (Balaenoptera brydei)
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Penemuan paus tersebut, awalnya dilihat saat usai membersihkan sampah di bibir pantai.
"Ikan terlihat di tengah laut, awalnya kami tidak mengetahui itu ikan atau apa. Setelah terus mendekat, baru berani memastikan ikan tersebut adalah ikan paus," katanya.
Baca juga: Bangkai Paus Dengan Panjang 13,8 Meter Terdampar di Pantai Batu Belig Bali
Lanjut dijelaskan ikan tersebut sudah ada sekitar pukul 07.00 wita. Selanjutnya ikan tersebut dibawa arus untuk keluar pantai.
Akhirnya pada pukul 10.00, bangkai ikan paus terdampar di pinggir pantai Batu Belig atau tepatnya di depan Hotel W.
"Ya, ada sekitar pukul 10.00, ikan paus itu terdampar di bibir pantai," jelasnya
"Panjang ikan ini ada sekitar 13 meter dengan lebar 4 meter. Kalau untuk jenis ikan pausnya kami belum tahu, karena masih diteliti," imbuhnya.
Dengan adanya ikan yang terdampar tersebut, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan dinas terkait.
Yakni Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, BPBD Badung, dan ada juga dari Dinas, Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Bali, TNI/ Polri dan instansi terkait lainnya.
"Kami anggap ini hal yang sepele tapi pengerjaan untuk evakuasi berat sekali. Sehingga dibutuhkan pengerjaan atau penanganan yang berat " bebernya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, setelah ikan terdampar, DLHK Badung langsung mengevakuasi ikan paus tersebut dengan menggunakan alat berat.
Ikan paus tersebut dengan dikubur bangkainya di pantai Batu Belig.
"Karena lokasinya penguburannya dataran yang cukup tinggi dan kecil kemungkinan akan dikikis kembali oleh ombak. Sekitar pukul 12.30 DLHK Badung menurunkan tiga alat berat. Yakni 1 ekskavator dan 2 loader untuk menggali dan mengubur bangkai paus tersebut," sambung I Made Alit Juni Setiawan yang merupakan Kepala Lingkungan Batu Belig Kauh.
Baca juga: Berturut-turut, 2 Paus Sperma Ditemukan Terdampar di Perairan Selatan Bali, Ini Tanggapan Dirjen PRL
Pada saat evakuasi paus tersebut mengeluarkan bau yang tak sedap.
Kemudian, pada pukul 13.20 proses evakuasi bangkai paus telah selesai dilaksanakan.
“Penguburan ini juga sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Masyarakat juga menginginkan seperti ini, biar tidak bau berkepanjangan. Dengan mempertimbangkan kedalaman dan tidak mengganggu pencemaran juga," jelasnya.
Di singgung mengenai ritual, pihaknya mengaku tidak ada ritual khusus, namun sementara hanya dilakukan penguburan saja.
"Penguburan saja baru, tidak ada ritual," tungkasnya.(*)