Corona di Bali
Sembuh Setelah Dirawat karena Terpapar Covid-19, Ketua Dewan Jembrana Sri Sutharmi Dipulangkan
Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jembrana Ni Made Sri Sutharmi akhirnya sembuh setelah dirawat karena terpapar Covid-19.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jembrana Ni Made Sri Sutharmi akhirnya sembuh setelah dirawat karena terpapar Covid-19.
Sri Sutharmi, dirawat di ruang isolasi RSU Negara selama 7 hari.
Anggota fraksi PDI Perjuangan itu keluar dan berhasil sembuh pada Jumat 22 Januari 2021.
Sutharmi dirawat bersama keluarganya yang sebelumnya dinyatakan orang tanpa gejala dan gejala ringan positif Covid-19 setelah menjalani swab tas Sejak 16 Januari lalu.
Selain ketua dewan, tim medis juga memulangkan total delapan orang pada hari ini.
Baca juga: 15 Warga Tertular Covid-19 Klaster Pernikahan, Tim Satgas Awasi Penerapan Prokes di Desa Bungbungan
Baca juga: WHO Bocorkan Akan Ada Vaksin Covid-19 Yang Tidak Perlu Disuntikkan ke Tubuh
Baca juga: Dalam Sehari Positif Covid-19 di Bangli Bali Tembus 28 Kasus
Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutarmi mengatakan, bahwa paparan Covid itu nyata.
Sehingga, seluruh khusus masyarakat Jembrana, Bali dan Indonesia harus sangat hati-hati dalam perilaku sehari-hari.
Singkat kata menerapkan protokol kesehatan sebaik-baiknya.
Terutama 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak atau menghindari kerumunan
“Karena kita tidak tahu dari mana kita mendapatkan virus itu, siapa yang membawa kita tidak tahu karena itu wajib kita harus menjaga diri,” ucapnya.
Baca juga: Baru Sepekan Lalu Divaksin Sinovac, Bupati Sleman Positif Covid-19, Sempat Batuk Dan Demam
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Desa Pemecutan Kelod Denpasar Bali Rutin Laksanakan Patroli Wilayah
Baca juga: 7 Hari Setelah Divaksin, Bupati Sleman Sri Purnomo Dinyatakan Positif Covid-19
Sri Sutharmi menyatakan, bahwa selain penerapan protokol kesehatan, harus maksimal juga menjaga imun tubuh.
Dengan makan cukup dan rajin berolahraga.
Untuk perawatan sendiri, pelayanan medis dari tim RSU Negara cukup baik.
Dari semua tim medis bekerja secara maksimal. Sehingga, ia juga begitu cepat menujukkan kesembuhan.
“Saya katakan bahwa tim medis sangat luar biasa memfasilitasi kami yang terisolasi serta merawat kami dengan baik. Saya ucapkan juga Terima kasih kepada Satgas Covid-19 dan para medis RSU Negara,” ungkapnya.
Sementara itu Plt Direktur RSU Negara dr.I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menambahkan, untuk saat ini kondisi ruang isolasi dengan kapasitas sebanyak 61 tempat tidur masih merawat pasien sebanyak 40 orang positif Covid-19 dan sebanyak 9 pasien suspect.
Kepada masyarakat Jembrana pihaknya meminta supaya lebih disiplin lagi mengikuti aturan protokol kesehatan, sehingga penyebaran virus ini bisa ditekan.
“Dan hari ini kami infokan kasus covid di Jembrana sudah mulai ada penurunan,” bebernya.
15 Orang Terpapar Covid-19 di Klungkung
Sebanyak 15 orang warga di Desa Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali terkonfirmasi Covid-19.
Warga tersebut tertular karena klaster upacara pernikahan di desa setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni menjelaskan, awalnya pihaknya mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, jika ada warga di Desa Bungbungan terkonfirmasi positif Covid-19, Selasa 19 Januari 2021 lalu.
Setelah dilakukan tracking, ternyata penularan itu muncul karena klaster pernikahan di desa setempat.
" Ada pernikahan warga di Denpasar dan warga di Desa Bungbungan, Klungkung. Sehingga saat acara pernikahan itu, terjadi penularan,"ungkap Adi Swapatni, Jumat 22 Januari 2021.
Lalu dilakukanlah tracking terhadap warga di Desa Bungbungan yang sempat menghadiri upacara pernikahan tersebut.
Bagi warga yang memiliki gejala dilakukan rapid, sementara yang tidak hanya diedukasi protokol kesehatan.
Ternyata hasil rapid beberapa warga hasilnya reaktif.
" Kami tidak mengambil risiko, seizin Bapak Bupati kami rapid test 40 warga. Lalu yang hasilnya reaktif kami swab PCR, dan hasilnya ada 15 warga setempat yang positif Covid-19," jelas Adi Swapatni
Menurut Adi Swapatni, dari klaster pernikahan itu, terdapat total 21 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
15 orang di antaranya berasal dari Desa Bungbungan, dan 6 warga lainnya dari Denpasar.
" Semua yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah kami jemput dan karantina di hotel. Tindakan disinfeksi dan tracking berkelanjutan pun sudah kami lakukan, untuk mencegah penularan yang lebih luas. "
"Saat ini tinggal pengawasan saja, yang juga dibantu TNI/Polri serta Satpol PP," jelasnya. (*)