Berita Bali
MDA Bali Tegaskan Ogoh-ogoh Tak Wajib Saat Nyepi
SKB tentang Pelaksanaan Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943 di Bali, melarang pengarakan ogoh-ogoh
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ogoh-Ogoh Sang Hyang Penyalin di Banjar Dangin Peken, Sanur,Denpasar, Senin 16 Maret 2020 - MDA Bali Tegaskan Ogoh-ogoh Tak Wajib Saat Nyepi
Sukahet pun menepis adanya anggapan bahwa kebijakan pelarangan arak-arakan ogoh-ogoh ini bisa menghilangkan kebudayaan Bali.
"Ampura itu ya, supaya kita berpikir lebih bijak di dalam kehidupan ini ada prioritas. Esensi budaya tidak pernah dikurangi," paparnya.
Terlebih saat Hari Raya Nyepi, berbagai hal seperti catur brata penyepian, tawur agung kesanga dan melasti tetap dilaksanakan.
Hanya saja orangnya dibatasi dan esensi budayanya tetap jalan.
"Cuma budaya hura-hura, megambelan (dan) rame-rame yang sekali lagi kita harus (kurangi)," paparnya.
(I Wayan Sui Suadnyana)