Kekerasan di Sekolah

CEGAH Bully, Sekolah Wajib Punya Tim, Disdikpora Gandeng Kejari Sosialisasi, Bahkan Psikolog Juga!

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana membentuk tim anti bullying di masing-masing sekolah yang ada.

ISTIMEWA
Guru pendamping saat melakukan pendampingan terkait kegiatan Remaja Tangguh mental sehat kepada siswa di SMPN 2 Kuta Utara beberapa hari lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana membentuk tim anti bullying di masing-masing sekolah yang ada.

Adalah sebagai antisipasi terjadi kasus bullying yang dilakukan oleh teman di sekolah hingga berakibat fatal. Apalagi, belum lama ini seorang siswi di Jembrana terpaksa putus sekolah karena diduga jadi korban bullying teman sebayanya. 

Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan, seorang siswi asal Kecamatan Pekutatan yang sebelumnya diduga sebagai korban bullying di sekolahnya tersebut telah didaftarkan untuk melanjutkan pendidikan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). 

"Sudah kita daftarkan yang bersangkutan (NKA). Karena siswi tersebut ingin lanjut (pendidikan) di kejar paket," ungkap Anom saat dikonfirmasi, Kamis (18/9). 

Baca juga: TEGA Bully Hingga NKA Terpaksa Putus Sekolah, Siswi SMP di Kabupaten Jembrana, Simak Beritanya!

Baca juga: BURU Pemasok Narkoba ke Kadek S! Jadi Kurir, Oknum Tertangkap Bawa 44 Gram Sabu & 867 Butir Ekstasi

Dia melanjutkan, sebagai antisipasi hal serupa di kemudian hari, pihaknya telah menginstruksikan masing-masing sekolah untuk membentuk tim. Meskipun bukan tim khusus, sekolah bakal melakukan pencegahan kasus bullying dalam bentuk apapun di sekolahnya masing-masing. 

"Kita sudah bentuk tim di masing-masing sekolah. Bukan tim khusus, tapi kita tegaskan agar sekolah lebih aware atau peduli lagi terhadap kasus serupa dan melakukan pencegahan," ungkapnya. 

Birokrat asal Tabanan ini juga mengakui telah melakukan sosialisasi anti kekerasan dan bullying di sekolah yang ada di Gumi Makepung. Selain tim intern Disdikpora serta masing-masing sekolah, juga menggandeng Dinas PPAPPKB serta tim dari Kejaksaan Negeri untuk melakukan sosialisasi. 

"Jadi ini bentuk kolaborasi untuk mencegah bersama-sama. Tapi yang paling berperan penting adalah masing-masing sekolahnya untuk mengawasi tingkah laku dari siswa siswinya di sekolah," tandasnya. 

Untuk diketahui, sebelumnya seorang siswi SMPN di Kecamatan Pekutatan, Jembrana terpaksa putus sekolah karena diduga jadi korban bullying atau perundungan oleh teman-temannya di sekolah. Siswi yang diketahui berinisial NKA (14) ini sudah enam bulan tak sekolah. Selama menerima perundungan, ia juga bahkan pernah sakit bahkan jatuh pingsan kemungkinan karena trauma yang terlalu luar biasa.

Pasca informasi ini beredar, tim gabungan bidang PPA kemudian mengunjungi rumah NKA di Kecamatan Pekutatan. Selain memberikan semangat moril, juga melakukan pendampingan hingga pelaksanaan konseling di RSU Negara.

Stop Bullying di Sekolah, Badung Libatkan Psikolog

Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung terus memperkuat pengelolaan pendidikan inklusif di sekolah-sekolah. Bahkan kini untuk mencegah adanya bullying pihak Disdikpora melibatkan psikolog dan peran orang tua.

Bahkan penanaman remaja tangguh mental sehat, sudah dilakukan saat pelaksanaan siswa baru. Diharapkan siswa tidak ada saling bullying antar siswa, mengingat saat ini sekolah harus mampu menerima siswa berkebutuhan khusus.

Kabid Sekolah Dasar Disdikpora Badung, Rai Twistyanti Raharja tidak menampik hal itu. Pihaknya mengaku seluruh sekolah di Badung diharapkan mampu menerima peserta didik berkebutuhan khusus.

"Dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), tersedia jalur afirmasi sebanyak 5 persen bagi siswa inklusi. Namun, kenyataannya tidak bisa dibatasi hanya di awal, karena sering kali anak terdeteksi berkebutuhan khusus saat sudah berada di tengah masa pendidikannya," jelas Rai Twistyanti, Kamis 18 September 2025

Untuk mendapatkan pelayanan yang baik di sekolah, termasuk menjaga hubungan baik antar siswa, Disdikpora Badung menyiapkan enam tenaga ahli psikolog yang bertugas melakukan asesmen, konseling, dan pendampingan siswa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved