Berita Buleleng

Jenazah Diangkut Pikap, Dinsos Ajak Para Donatur Bantu Lunasi Utang Keluarga Gede Seni di RS

Jenazah Diangkut Pikap, Dinsos Ajak Para Donatur Bantu Lunasi Utang Keluarga Gede Seni di RS

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
Dok. Istimewa
VIRAL Jenazah Gede Seni Diangkut Mobil Pikap, Istri: Kami Tidak Punya Uang Sewa Mobil Ambulans 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Dinas Sosial Buleleng mengajak para pemerhati sosial untuk mengulurkan bantuan kepada keluarga almarhum Gede Seni, warga asal Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Seperti diketahui, pasca meninggalnya Gede Seni, pihak keluarga masih menunggak biaya perawatan di dua rumah sakit yang ada di Buleleng, dengan jumlah sekitar Rp 17 juta.

Bahkan, karena terkendala biaya, pihak keluarga rela memulangkan jenazah Gede Seni menggunakan mobil pikap, hingga viral di sosial media Facebook.

Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra dikonfirmasi pada Senin 25 Januari 2021 mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkomunikasikan kondisi yang dialami oleh keluarga almarhum Gede Seni kepada para donator pemerhati sosial.

Tujuannya agar bantuan dapat diberikan, untuk meringankan beban keluarga Gede Seni.

Sebab, di APBD Buleleng sendiri, diakui Kariaman, tidak dianggarkan untuk masalah seperti yang dialami oleh keluarga Gede Seni.

“Kami di pemerintah sejatinya sudah membantu, dengan mendaftarkan almarhum beserta keluarganya di JKN KIS APBD. Sebelumnya kan dia pakai jaminan kesehatan dari perusahaannya, namun karena di rumahkan, jaminan kesehatannya tidak ditanggung lagi. Tapi sesuai ketentuan, KIS itu baru bisa digunakan sebulan kemudian,” terang Kariaman.

Baca juga: VIRAL Jenazah Gede Seni Diangkut Mobil Pikap, Istri: Kami Tidak Punya Uang Sewa Mobil Ambulans

Sembari menunggu ularan tangan para donatur, Kariaman menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit, agar tunggakan keluarga Gede Seni dapat dimasukan kedalam piutang.

“Kami sudah komunikasikan dengan Dirut RS, agar sementara jadi piutang dulu. Pihak rumah sakit juga mengerti, sehingga mereka tidak mendesak pihak keluarga agar segera melunasi utangnya. Jadi kami berharap ada masyarakat yang bisa bantu meringankan beban keluarga ini,” jelasnya.

Disisi lain, Ketua Buleleng Sosial Community (BSC) Eka Tirtayana mengatakan, sejak donasi dibuka pada Sabtu 23 Januari 2021, hingga saat ini pihaknya telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 9.707.223.

Baca juga: Ihwal Watugunung Runtuh hingga Kronologi Meteor Jatuh yang Dentumannya Terdengar di Buleleng

Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan keluarga, apakah dana hasil sumbangan para donatur itu akan diambil saat ini untuk biaya penguburan, atau masih akan terus dikumpulkan hingga dapat melunasi utang di rumah sakit.

“Kami membuka donasi ini awalnya untuk membantu biaya penguburan. Tapi balik lagi ke keluarga, kalau misalnya dana itu mau digunakan untuk melunasi utang di rumah sakit, ya terserah mereka. Kami juga akan minta persetujuan keluarga almarhum dulu, kalau mereka minta donasi tetap dibuka sampai dana yang terkumpul cukup untuk melunasi utang di rumah sakit, ya akan kami buka terus,” terangnya.

Jenazah Gede Seni Diangkut Mobil Pikup
Jenazah dibawa pulang dengan mobil pikap viral di sosial media Facebook.

Peristiwa itu rupanya terjadi di Buleleng, Bali.

Diketahui, identitas jenazah yang diangkut menggunakan mobil pikap itu ialah Gede Seni, warga kurang mampu asal Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.

Peristiwa ini mulanya diposting oleh akun Facebook Humas (Buleleng Sosial Community), dengan tujuan untuk membuka donasi.

Dalam postingan itu, pemilik akun mengunggah sebuah foto yang menunjukkan jenazah Gede Seni tengah tergeletak di belakang mobil pikap, ditutupi selimut bermotif garis-garis warna hitam dan putih.

VIRAL Jenazah Gede Seni Diangkut Mobil Pikap, Istri: Kami Tidak Punya Uang Sewa Mobil Ambulans
VIRAL Jenazah Gede Seni Diangkut Mobil Pikap, Istri: Kami Tidak Punya Uang Sewa Mobil Ambulans (Dok. Istimewa)

Tampak pula kedua orangtua almarhum, tengah duduk di samping jenazah Gede Seni.

Foto diambil saat mobil pikap sedang berhenti di perempatan Penarukan, Singaraja.

Selain foto, pemilik akun juga menjelaskan terkait kondisi keluarganya almarhum yang kurang mampu, sehingga terpaksa memulangkan jenazah dari rumah sakit menuju ke rumah duka di Banjar Dinas Pasek, dengan menggunakan mobil pikap.

Dijelaskan pula terkait kondisi keluarga yang tidak mampu membayar biaya perawatan, yang jumlahnya mencapai belasan juta.

Selain foto, melalui postingan tersebut, akun Humas (Buleleng Sosial Community) juga menjelaskan kondisi keluarga almarhum yang kurang mampu, dan masih menunggak biaya perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Sebelum Terdengar Suara Dentuman, Gede Reme Ngaku Lihat Sinar Kemerahan di Langit Buleleng

Sehingga mereka membuka rekening donasi, untuk membantu keluarga almarhum Gede Seni melunasi utang biaya perawatan yang jumlahnya mencapai belasan juta rupiah.

Dikonfirmasi terkait peristiwa itu, istri almarhum Gede Pasek, Ketut Suryani (35) membenarkan bahwa jenazah suaminya terpaksa dipulangkan dari RSUD Buleleng menuju rumah duka dengan menggunakan mobil pikap, pada Sabtu pagi kemarin.

Tidak ada pilihan lain, sebab pihak keluarga tidak memiliki biaya untuk menyewa mobil ambulans, yang tarifnya mencapai Rp 800 ribu.

"Yang ngurus jenazah suami saya di rumah sakit hanya mertua saya. Mereka tidak tau mau minta bantuan ke siapa. Disamping itu biaya sewa mobil ambulans di cukup mahal, Rp 800 ribu kami tidak punya uang sebanyak itu.

Akhirnya ada komunitas yang mau membantu, meminjamkan mobil pikap nya untuk mengantar jenazah suami saya ke rumah duka. Dengan adanya bantuan itu kami sudah sangat bersyukur, jenazah suami saya bisa cepat dibawa pulang ke rumah duka," terangnya, saat ditemui di rumah duka, Minggu 24 Januari 2021. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved