Serba serbi
Purnama Kawulu Sebelum Saraswati, Makna dan yang Harus Dilakukan Menurut Lontar
Jero Mangku Ketut Maliarsa, menjelaskan makna purnama pada 28 Januari 2021 atau Purnama Kawulu sebelum hari Saraswati, pada Sabtu 30 Januari 2021.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jero Mangku Ketut Maliarsa, menjelaskan makna purnama pada 28 Januari 2021 atau Purnama Kawulu sebelum hari Saraswati, pada Sabtu 30 Januari 2021.
"Umat Hindu mempunyai banyak hari suci, termasuk salah satunya hari suci purnama dan tilem yang sering disebut hari suci "rwa bhineda"yaitu dua yang berbeda karena ini merupakan satu kesatuan," jelasnya Jumat 29 Januari 2021 kepada Tribun Bali.
Lanjutnya, hari suci purnama adalah saat beryoganya Ida Sang hyang Widhi Wasa sebagai manifestasinya Ida Bhatara Sang Hyang Candra atau Sang Hyang Wulan.
• Purnama Sebelum Saraswati, Ini Maknanya Dalam Ajaran Hindu Bali
• Perayaan Hari Saraswati Saat Penerapan PPKM, Warga Denpasar Diimbau Tak ke Pantai Saat Banyu Pinaruh
• Dentuman dan Kisah Watugunung Runtuh Hingga Saraswati
Sedangkan saat hari suci tilem beryoganya Ida Bhatara Sang Hyang Surya.
Menjawab pertanyaan tersebut, yaitu tentang makna Purnama Kawulu, bahwa secara perhitungan sasih penanggalan Bali.
Purnama Kawulu adalah Purnama Sukla Paksa yang tidak seistimewa Purnama Kapat, Purnama Kapitu, Purnama Kesanga, Purnama Kedasa, dan Purnama Sadha.
Dalam perhitungan sasih, ini termasuk bulan ke delapan.
• Ini Makna dan Filosofi Hari Raya Saraswati, Dipercaya Sebagai Hari Turunnya Ilmu Pengetahuan
• Sehari Setelah Saraswati Disebut Banyu Pinaruh, Apa Maknanya?
"Hanya saja kita mengambil maknanya dari hari suci bulan purnama itu sendiri, yaitu menurut Lontar Sundarigama dikatakan bahwa yang beryoga pada saat hari suci purnama adalah Ida Bhatara Sang Hyang Wulan," sebutnya.
Pada hari suci ini wajib para umat Hindu untuk melaksanakan penyucian stula sarira (badan kasar), penyucian suksema sarira (badan halus) dan penyucian sang antar karana (sang atma).
Bahkan menurut Lontar Purwa Gama bahwa setiap hari suci purnama melakukan asuci laksana.
Asuci laksana maksudnya adalah selalu menerapkan tri kaya parisudha yaitu menyucikan: "kaya" (perbuatan),"wak "(kata-kata) dan "mana" (pikiran).
• Persembahyangan Saraswati di Kota Denpasar Dipusatkan di Pura Jagatnatha, Pemedek Dibatasi 30 Orang
• Pura Griya Tanah Kilap Ramai Dipadati Pemedek untuk Sembahyang Saraswati
Pada saat purnama sangat baik untuk melaksanakan pangelukatan untuk membersihkan diri, baik stula, suksema dan antar karana untuk mewujudkan bersih lahir batin.
Setelah itu melakukan persembahyangan dengan memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang beryoga Ida Bhatara Sang Hyang Candra untuk memohon berkah, anugerah, kerahayuan lan karahajengan, agar santi (damai) dan jagadhita (mencapai kesejahteraan), baik bhuwana alit, maupun bhuwana agung.
"Konsepnya adalah agar juga mencapai kebersihan lahir batin,oleh karena kita yakin bahwa dalam jiwa yang bersih akan muncul perkataan dan perbuatan yang bersih pula," katanya.
Di samping disebut juga bahwa hari suci purnama adalah sering disebut "dewasa ayu" untuk penyucian diri dalam mencapai tujuan agama Hindu"Moksartam Jagadhita Ya Ca Iti Dharma" yaitu mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Baik di atas dunia, maupun di akhirat berlandaskan kebenaran atau dharma itu sendiri.
"Apalagi Purnama Kawulu ini dikaitkan dengan hari suci Watugunung Runtuh dan purnama sebelum hari suci Saraswati. Jadi sangat berkaitan erat bahwa hari purnama sekarang adalah jatuh pada hari Kamis yang merupakan rentetan dari hari suci Watugunung Runtuh yaitu hari panegtegan," imbuhnya.
Artinya duduk merenung untuk memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa untuk menuju pada hari Jumat yang disebut hari pangeredanaan yaitu bersiap-siap untuk memuja Aji Sang Hyang Saraswati sebagai hari suci turunnya Veda atau ilmu pengetahuan pada hari Sabtu.
Maka memerlukan penyucian diri lahir batin agar ilmu pengetahuan itu dapat diserap dan meresap untuk menggapuskan kebodohan. (*)