Berita Jembrana
Gelombang Tinggi Hantam Pesisir Pantai Perancak Jembrana Bali, Penangkaran Tukik Alami Kerusakan
Tepatnya di warung Kurma Asih yang sekaligus sebagai tempat penangkaran tukik mengalami kerusakan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pesisir Selatan Kabupaten Jembrana dihantam gelombang tinggi.
Akibatnya beberapa tempat usaha mengalami kerusakan.
Tepatnya di warung Kurma Asih yang sekaligus sebagai tempat penangkaran tukik mengalami kerusakan.
Koordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Wayan Anom Astika Jaya, mengatakan bahwa kejadian diperkirakan terjadi sekitar dini hari membuat kerusakan di tempat usahanya.
Akibatnya terjangan gelombang itu juga membuat banjir rob yang sampai memasuki halaman tempat usahanya.
• Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Seririt Singaraja, Gudang Nelayan Roboh, Nelayan Takut Melaut
• Disapu Gelombang Tinggi Di Pantai Pasut Tabanan Bali, Dua Nelayan Hampir Tenggelam
• Peringatan Dini BMKG Minggu 13 Desember 2020, Waspada Hujan Angin dan Gelombang Tinggi di Bali
Sampai ke jalan aspal, atau sekitar 100 meter dari bibir laut.
"Ya sampai masuk. Rusak. Tapi beruntung tidak ada tukik di kandang penangkaran," ucap Anom kepada wartawan Senin 01 Februari 2021.
Anom mengaku, bahwa air laut pasang terjadi mulai Minggu 31 Januari 2021 pukul 23.30 Wita tengah malam.
Dan untuk puncak gelombang pasang itu pada dini hari.
Dan akibat gelombang tinggi itu, tempat usaha sekaligus penangkaran tukik mengalami kerusakan.
Seperti umbul-umbul yang ambruk.
Kemudian tempat ruang ganti dari bambu juga rusak. Dan beberapa tempat duduk dari bahan kayu juga mengalami kerusakan.
Senderan pantai di beberapa titik juga jebol akibat hantaman ombak.
"Memang ini yang paling parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Banjar Mekarsari Ketut Suparmi mengatakan, gara-gara gelombang tinggi itu ia bahkan sampai tidak bisa terlelap tidur hingga pagi hari.