Berita Gianyar

Disparda Gianyar Meringis, Pendapatan Objek Wisata dari Rp100 juta Menjadi Rp7 juta Per Hari

Dalam masa normal, pendapatan Disparda Gianyar dari sejumlah objek wisata yang dikelola pemerintah mencapai sekitar Rp50 juta hingga Rp100 juta per ha

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Foto: Kepala Dinas Pariwisata, Anak Agung Gede Putrawan. Pendapatan Gianyar dari Rp100 juta menjadi Rp7 juta per hari 

TRIBUN-BALI COM, GIANYAR - Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Gianyar mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan terhadap pendapatannya.

Dalam masa normal, pendapatan Disparda Gianyar dari sejumlah objek wisata yang dikelola pemerintah mencapai sekitar Rp50 juta hingga Rp100 juta per hari.

Namun saat ini hanya sekitar Rp 6 juta sampai 7 juta.

Berdasarkan data Disparda Gianyar, 8 Februari 2021, objek wisata dikelola Pemkab Gianyar yang selama ini menyokong pendapat Gianyar, di antaranya, Pura Tirta Empul, Pura Gunung Kawi di Desa Sebatu, Pura  Gunung Kawi di Tampaksiring, Goa Gajah, Yeh Pulu, dan Candi Tebing Tegalinggah.

Polisi Berprestasi di Polres Gianyar, Aipda I Nengah Suardika: Seperti Mimpi Bertemu Pak Kapolri  

Musim Hujan, Banjar Telabah di Gianyar Bali Benar-benar Jadi Telabah, Digenangi Air Hingga 60 Cm

Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Anak Agung Gede Putrawan mengatakan, dari total objek wisata tersebut, yang masih mendominasi menerima kunjungan adalah Tirta Empul dan Goa Gajah.

Sisanya, terkadang ada dan tidak. 

"Yang masih ada pengunjung itu Tirta Empul dan Goa Gajah, sisanya, kadang ada kadang tidak. Kondisi ini menyebabkan pendapat kita menurun jauh, saat normal pendapatan dari retribusi sekitar Rp50 juta sampai Rp100 juta per hari."

"Saat kini sekitar Rp6 juta sampai Rp7 juta," ujarnya. 

Kios Buah Terbakar di Sukawati Gianyar Bali, Kerugian Ditafsir Rp 50 Juta

Hasil Pertanian Tak Sebanding dengan Pajak, Distan Gianyar Bali Rancang Subsidi Pajak Lahan

Dia menjelaskan, objek-objek wisata yang dikelola Pemkab Gianyar berbentuk situs budaya.

Karena itu, peminatnya sebagian wisatawan asing.

Hal inilah, kata dia, yang menyebabkan pendapatan retribusi menurun drastis.

"Objek kita diminta wisatawan mancanegara, karena pandemi, dan tidak ada kunjungan wisman, ya akhirnya seperti ini," tandasnya. 

Karangasem Hanya Andalkan Wisatan Lokal

Tingkat hunian hotel pasca Natal dan Tahun Baru (Nataru) turun drastis di Kabupaten Karangasem.

Pengelola hotel di Bumi Lahar harus memutar otak agar tetap bisa survive di tengah pandemi Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved