Berita Tabanan
Tanah Longsor Tutup Badan Jalan di Tabanan, Tiang Listrik Roboh dan Kabel Wifi Putus
Akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Tabanan mengakibatkan peristiwa tanah longsor hingga menutupi badan jalan di jalur Suraberat
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Lima titik yang terjadi bencana yakni Desa Bantang, Desa Terunyan, Desa Batur Selatan, Desa Kintamani dan Desa Belanga.
Lebih lanjut dipaparkan, kejadian bencana di Desa Bantang diketahui sekitar pukul 19.00 wita.
Material tanah longsor sempat menutup jalur Bangli - Singaraja dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
"Untuk upaya penanganan material longsor, telah dilaksanakan oleh Dinas PU Provinsi mandor jalan Bali Timur dengan alat berat (loader). Selain itu, hari ini dilanjutkan dengan penyemprotan bekas material longsoran oleh Damkar Bangli," jelasnya.
Musibah longsor juga terjadi di Desa Terunyan. Titik longsor diketahui berasal dari bukit di sekitar wilayah tersebut.
Agus mengatakan, tak hanya membawa material tanah, kejadian longsor di bukit Terunyan juga menyebabkan pohon tumbang, sehingga arus lalu lintas warga Terunyan menuju Desa Buahan terganggu.
"Untuk upaya penanganannya saat ini masih dilakukan koordinasi alat berat milik Dinas PUPR Perkim Bangli oleh Camat Kintamani," ujarnya.
Sementara di Desa Batur Selatan, material tanah longsor menimpa garasi mobil milik warga sekitar bernama I Ketut Parwata.
Kerusakan bangunan ini menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Dampak kerusakan bangunan warga juga dilaporkan di wilayah Desa Kintamani dan Desa Belanga.
Sesuai laporan yang diterima, Agus mengatakan dampak bencana longsor mengakibatkan tembok pekarangan milik warga jebol sepanjang 20 meter, sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp 20 juta.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau pada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah berpotensi terjadinya bencana, agar dari meningkatkan kewaspadaan.
Karena secara topografi di Kabupaten Bangli, wilayah Kintamani berpotensi tinggi terdampak bencana hidrometrologi.
Mulai dari tanah longsor, pohon tumbang hingga banjir bandang.
"Karenanya kita mohon kewaspadaan masyarakat. Apabila di wilayahnya beresiko tinggi terjadi bencana, diharapkan mengungsi ke kerabat yang ada di lokasi lebih aman. Selain waspada terhadap bencana alam, kami juga mohon masyarakat waspada akan bencana non alam, seperti pandemi corona," tandasnya. (*)