Berita Bangli
Terkendala Biaya Operasional, PKP Bangli Bali Hanya Lakukan 20 Persen Vaksinasi Rabies Tahun 2021
Usut punya usut, minimnya target dikarenakan pihak dinas terkendala biaya operasional. Minimnya target tersebut tidak jauh beda dengan capaian vaksin
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli pada tahun 2021 ini hanya mampu melakukan vaksinasi rabies sebesar 20 persen lebih, dari total target vaksinasi.
Usut punya usut, minimnya target dikarenakan pihak dinas terkendala biaya operasional.
Minimnya target tersebut tidak jauh beda dengan capaian vaksinasi rabies pada tahun 2020 lalu.
Di mana dari total 59 ribu populasi anjing, kucing dan kera, hanya mampu terealisasi sebesar 25 persen saja.
Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma mengatakan minimnya capaian vaksinasi rabies pada tahun 2020 akibat merebaknya pandemi virus corona.
Baca juga: Cakupan Vaksin Rabies Tahun 2020 Hanya 4%, Tahun 2021 Distan Denpasar Siapkan 47.157 Dosis Vaksin
Baca juga: 27 Desa di Karangasem Bali Mendapat Prioritas Vaksin Rabies, Berikut Daftarnya
Baca juga: Anjing Liar di Pantai Matahari Terbit Sanur Divaksin Rabies, Petugas Gunakan Tulup
Sehingga petugas vaksinasi tidak leluasa untuk masuk kerumah-rumah warga untuk melakukan vaksin. Disamping itu pihaknya tidak memungkiri ada keterbatasan dana operasional.
“Kita dalam melakukan vaksinasi menggunakan tenaga terlatih non-PNS. Yang tentunya ada anggaran operasional. Seperti tahun-tahun sebelumnya kan capaian vaksinasi kita mencapai 90-95 persen. Namun sejak masa pandemi, mungkin terjadi keterbatasan anggaran,” ujanya Jumat (12 Februari 2021).
Sarma yang saat itu didampingi Kabid Kesehatan Hewan, Ni Nyoman Sri Rahayu menerangkan, biaya operasional yang dibutuhkan untuk vaksinasi satu ekor anjing sebesar Rp 15 ribu.
Sementara total biaya yang dibutuhkan untuk memenuhi target 95 persen atau sekitar 50 ribu ekor, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp. 750 juta.
Sedangkan mengenai kebutuhan vaksin rabies pihaknya mengaku tidak kekurangan. Sebab seluruh kebutuhan vaksin telah disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Sarma mengatakan pada tahun ini, pihaknya melalui APBD Bangli menganggarkan Rp. 184,5 juta untuk biaya operasional.
Jumlah tersebut hanya cukup untuk vaksinasi terhadap 12.300 ekor, atau sekitar 20 persen lebih dari total populasi populasi anjing, kucing, dan kera sebanyak 59 ribu ekor.
“Mengenai tambahan anggaran operasional dari APBN dan APBD 1 kita belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Mudah-mudahan kedepan ada kabar baik,” ujarnya.
Disisi lain, Sarma mengatakan jika pihaknya sejak bulan Januari 2021 telah mencanangkan vaksinasi rabies, mulai dari sosialisasi ke desa-desa.
Sedangkan pelaksanaannya telah dimulai sejak 9 Februari dengan menyasar 11 zona merah.
Baca juga: 173 Anjing di Pantai Mertasari Sanur Divaksin Rabies
Baca juga: Meski Pandemi, Dinas Pertanian Denpasar Siapkan 51 Ribu Vaksin Rabies, Diutamakan Anjing Liar
Diantaranya dua desa di Kecamatan Bangli yakni Desa Pengotan dan Kelurahan Cempaga, serta sembilan desa lain di Kecamatan Kintamani.
Diantaranya Desa Kintamani, Bantang, Batur Tengah, Batur Selatan, Batur Utara, Selulung, Songan, Abang Batudinding dan Bayunggede.
Disinggung mengenai target vaksinasi, pihaknya berharap dari anggaran yang tersedia mampu mencakup 11 desa prioritas tersebut.
Sedangkan bilamana ada tambahan anggaran, target vaksinasi diharapkan mampu mencakup 80 persen lebih dari total populasi.
“Target idealnya kan semua anjing yang ada di seluruh desa mendapatkan vaksin. Harapannya dengan situasi pandemi covid-19 saat ini cakupan vaksinasi mencapai 80 persen lebih di semua desa. Mudah-mudahan nanti tersedia dana dan kondisi semakin membaik, sehingga target vaksin bisa terealisasi,” harapnya.