Corona di Bali
Penundaan Vaksinasi Covid-19 Kedua pada Nakes, Apa Dampaknya?
Terkait penundaan kegiatan vaksinasi dosis kedua pada nakes yang diakibatkan kedatangan vaksin yang terlambat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Terkait penundaan kegiatan vaksinasi dosis kedua pada nakes yang diakibatkan kedatangan vaksin yang terlambat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi berika penjelasan.
Ia menegaskan stok vaksin Covid-19 jenis Sinovac kosong karena sasaran masing-masing rumah sakit.
Lebih lanjut ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin dari pusat untuk melanjutkan vaksinasi dosis kedua.
“Kalau di Sanglah habis karena sasarannya banyak, yang penting dari pusat datang kita langsung laksanakan,” ungkapnya pada, Jumat (19 Februari 2021).
Baca juga: UPDATE Pengiriman Vaksin Covid-19 ke Bali Terlambat, Kadiskes: Mohon Bersabar Dulu
Baca juga: Supaya Bisa Dapat Vaksin Covid-19, Dua Perempuan Menyamar Seperti Nenek-nenek
Baca juga: Suarjaya Akui Ada Keterlambatan Pengiriman Vaksin Covid-19 di Bali
Menurutnya, tidak ada efek samping jika vaksinasi dosis kedua ditunda namun kekebalan antibodi dari vaksin tersebut tidak maksimal.
Dia meminta kepada seluruh nakes sabar untuk mengikuti vaksinasi tahap kedua.
Vaksinasi dinyatakan tidak efektif jika melewati empat minggu dari jadwal vaksinasi dosis pertama.
“Asal jangan terlalu jauh, gak papa sih sebenarnya cuman kekebalannya. Kalau mengikuti jadwal antibodinya maksimal kalau tidak ya tidak gitu aja,” terangnya.
Pengiriman Terlambat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya memberikan data kegiatan vaksinasi yang sudah berlangsung di Provinsi Bali pada, Jumat, 19 Februari 2021.
"Kegiatan vaksinasi Covid-19 pada tenaga kesehatan di dosis pertama sudah sebanyak 96 persen dari sasaran sebanyak 36.843 orang atau sebanyak 35.353 orang.
Sedangkan untuk vaksinasi dosis ke dua, saat ini baru mencapai 62,2 persen atau sebanyak 23.063 orang dari sasaran 36.843," ungkapnya.
Untuk vaksinasi dosis kedua, saat ini memang ada keterlambatan akibat belum dikirimnya vaksin dari pusat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk pengiriman vaksin lanjutan memang belum ada.