Berita Bali
Gubernur Koster Tinjau Produksi Kain Tenun Endek di Klungkung hingga Dengarkan Permasalahan Pedagang
Para penenun ini sebagian besar membuat Kain Tenun Endek Bali bermotif Saraswati, Ceplok, Sesapi, Cempaka, motif alam berupa Bun-bunan,
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tanpa berpikir lama, Wayan Koster langsung membeli daun kelor tersebut, karena sejak kecil ia sudah menggemari daun kelor sebagai bahan menu utama makanan sehari-harinya, dan dinilai sebagai salah satu dedaunan yang memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh.
Selanjutnya, Gubernur Koster yang didampingi Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dan Sekda Klungkung, Gde Putu Winastra bergegas menuju Pasar Seni Klungkung Blok A.
Lokasi pertama yang dikunjunginya Kios Bali Shanti Busana.
Pemilik kios ini, di hadapan Gubernur Bali menyebut semenjak Covid-19, masih sepi pembeli, dan 2 hari baru dapat jualan.
Kemudian di Kios Loka Madya, Wayan Koster sempat membeli Kain Tenun Endek Bali yang ditawari oleh pedagang, I Gusti Ayu Oka Rukmini.
Dalam kesempatan tersebut, I Gusti Ayu Oka Rukmini mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Wayan Koster yang telah memperhatikan para pedagang Kain Tenun Endek Bali, dan berharap pasca keluarnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021, makin banyak ada pegawai pemerintahan yang berbelanja.
Di akhir kunjungannya, Gubernur Bali yang menciptakan visi 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' dengan Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru ini meluangkan waktunya untuk mendengar permasalahan yang dihadapi para pedagang Kain Tenun Endek Bali selama pandemi Covid-19.
Seperti di Kios Resni Nadi, dan Kios Fortunam, ia mendengar harga Kain Tenun Endek Bali yang dijual di Pasar Seni Semarapura mengalami penurunan pembeli, meskipun harga kain tenun tersebut sudah diturunkan dari Rp 95 ribu per meter, menjadi Rp 75 ribu per meternya.
Mendengar informasi tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa dirinya tidak henti-hentinya mengajak para pegawai Pemerintahan untuk berbelanja Kain Tenun Endek Bali yang diproduksi oleh orang lokal Bali, sebagai bentuk rasa empati kepada para IKM dan UMKM yang bergerak di bidang Industri Tenun Bali.(*)