Berita Bali
Tergolong Rendah di Nasional, Provinsi Bali Cetak Angka Stunting 6 Persen Selama Pandemi Covid-19
"Angka stunting di Bali masih rendah secara Nasional. Dan dari hasil pemantauan (EPPGBM) secara elektronik kita antara angka 6 hingga 7 persen. Dan it
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menargetkan bahwa angka stunting harus turun sebesar 14 persen di tahun 2024.
Lalu bagaimanakah perkembangan angka stunting khususnya pada Provinsi Bali? dr. Ketut Suarjaya berikan pernyataan terkait hal tersebut.
Ketika dikonfirmasi ia mengatakan, angka stunting Tahun 2020 di Bali tergolong masih rendah secara Nasional.
Dan hal tersebut didapat dari hasil pemantauan (EPPGBM) secara elektronik.
"Angka stunting di Bali masih rendah secara Nasional. Dan dari hasil pemantauan (EPPGBM) secara elektronik kita antara angka 6 hingga 7 persen. Dan itu masih rendah," ungkapnya pada, Senin (22 Februari 2021).
Baca juga: Pandemi Virus Corona Salah Satu Faktor Meningkatnya Stunting, Ini Perintah Jokowi
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Dapat Sebabkan Stunting? Berikut Penjelasan dr Ketut Suarjaya
Baca juga: Stunting di Kabupaten Gianyar Terus Menurun, Dari Hampir 50 Persen Jadi 6,42 Persen
Ia berharap semoga angka stunting ini akan selalu rendah walaupun saat ini Provinsi Bali masih ditimpa dengan pandemi Covid-19.
"Mudah-mudahan terus rendah walaupun ada pandemi tetap kita perhatikan penyakit lainnya. Kabupaten yang masih tinggi angka stuntingnya Buleleng, Karangasem, Jembrana dan Bangli, namun secara Nasional jauh dibawah," tambahnya.
Selain itu ia juga turut berikan data stunting pada Tahun 2020 lalu.
Berikut penjabaran data Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Berat Badan dan Tinggi Badan Menurut Kabupaten atau Kota Provinsi Bali.
Jumlah keseluruhan balita yang ditimbang mulai dari usia 0-59 bulan di seluruh provinsi Bali sebanyak 149.436 balita.
Sementara jumlah balita yang berat badannya kurang (BB/U) pada Kabupaten Jembrana 204 balita, Tabanan 507 balita, Badung 309 balita, Gianyar 643 balita, Klungkung 442 balita, Bangli 352 balita, Karangasem 941 balita, Buleleng 1.064 balita dan Kota Denpasar 126 balita.
Sehingga total balita yang berat badannya kurang sejumlah 4.586 atau jika dipersentasekan sejumlah 3,1 persen.
Lalu jumlah keseluruhan balita yang diukur tinggi badanya mulai dari usia 0-59 bulan di seluruh provinsi Bali sejumlah 148.827 balita.
Dengan rincian jumlah balita yang pendek (TB/U) pada Kabupaten Jembrana sebanyak 282 balita, Tabanan 1.219 balita, Badung 834 balita, Gianyar 1.223 balita, Klungkung 693 balita, Bangli 798 balita, Karangasem 1.765 balita, Buleleng 2.057 balita dan Kota Denpasar 232 balita.