Berita Klungkung

Kusniyah Selamatkan Diri di Bawah Kasur, Angin Kencang Terjang Klungkung, Bale di Pura Rata Tanah

Kusniyah (40) masih syok saat menceritakan peristiwa hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Klungkung

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Warga sedang membersihksn puing bangunan di Pura Subak Bedugul Desa Takmung,yang roboh dan rata dengan tanah akibat diterjang angin kencang, Selasa malam 23 Februari 2021 - Kusniyah Selamatkan Diri di Bawah Kasur, Angin Kencang Terjang Klungkung, Bale di Pura Rata Tanah 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kusniyah (40) masih syok saat menceritakan peristiwa hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Klungkung, Selasa 23 Februari 2021 dini hari.

Matanya tampak sembab, karena begadang akibat atap rumahnya terbang diterjang angin.

Bahkan Kusniyah dan anggota keluarganya sampai bersembunyi di bawah tempat tidur, untuk menyelamatkan diri.

Kusniyah, Selasa pagi membereskan perabotannya di rumah semipermanen yang ia tinggali bersama tiga anggota keluarganya di Dusun Losan, Desa Takmung, Klungkung, Bali.

Baca juga: Warga Tangkas Klungkung Pertanyakan Potongan 18% Pembebasan Lahan, BPN:Sudah Jadi Aliran Sungai Baru

Baca juga: Atap Rumah Terbang Diterjang Angin di Klungkung Bali, Kusniyah Selamatkan Diri di Bawah Tempat Tidur

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pelinggih Milik Nyoman Belasin, BPBD Karangasem Turunkan Tim Lakukan Penanganan

Wanita asal Banyuwangi, Jawa Timur itu lalu berusaha mengeringkan buku pelajaran anaknya, yang basah kuyup akibat diguyur hujan lebat.

"Semalam kami ketakutan, anginnya begitu kencang. Rumah berantakan semua," ujarnya sembari menunjukkan perabotan di rumah semi permanennya yang juga basah kuyup.

Ia menceritakan, hujan deras disertai angin sangat kencang itu terjadi sekitar pukul 00.20 Wita.

Saat itu ia tidur di dalam rumah, bersama suami dan dua anaknya.

Di rumah semi permanen itu, ada satu tempat tidur yang dibuat bertingkat.

"Kebetulan saat kejadian itu, anak saya yang wanita tidur di kasur di atas. Sementara yang lainnya tidur di kasur bawah," ujar Kusniyah.

Awalnya terjadi hujan yang cukup deras, disertai angin yang tidak begitu kencang.

Namun selang beberapa menit kemudian, datang angin yang sangat kencang.

Sampai menerbangkan atap rumah Kusniyah yang berbahan asbes.

"Angin pertama tidak begitu kencang, yang kedua itu yang sangat kencang. Anak saya terbangun dari kasur atas, langsung bergegas ke bawah," ungkapnya.

Ia melihat sendiri, bagaimana atap rumahnya yang berbahan asbes terlepas dan terbang.

Suara di luar rumah juga bergemuruh.

Ia beserta anak dan suaminya lalu berusaha menyematkan diri dengan bersembunyi di bawah kasur.

"Kami berembunyi di bawah kasur. Saya ketakutan. Atap sampai bocor. Suara di luar rumah bergemuruh. Saya kira rumah saya bakal roboh. Beruntung angin itu cepat mereda," ungkapnya.

Di luar rumah ia juga melihat perabotan sudah berantakan.

Tempat untuk cetak batako yang ia kelola, atap gentingnya berjatuhan.

Kamarnya tampak berantakan, dengan perabotan rumah yang basah.

Beberapa bagian dinding triplek rumahnya juga sampai terlepas.

"Di dekat sini juga sampai ada pura roboh. Atap minimarket sebelah juga lepas. Beruntung kami masih selamat dalam peristiwa ini," ucapnya.

Hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan bangunan Bale Pesandekan di Pura Dugul, Desa Takmung, Banjarangkan, roboh hingga rata dengan tanah.

"Berdasarkan informasi warga sekitar, kejadiannya tengah malam kemarin. Saat itu sedang hujan deras dan angin kencang," ujar Kadek Sugiarta, warga Dusun Losan, Desa Takmung, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa 23 Februari 2021 pagi.

Selasa pagi, beberapa warga tampak membersihkan puing yang roboh.

Pura Dugul tersebut diempon oleh sekitar 120 KK dari Desa Adat Takmung, dan Desa Adat Losan.

Tidak hanya bangunan pura, hujan dan angin kencang itu juga merusak atap bangunan lain di sekitar Dusun Losan, Desa Takmung.

"Kalau dilihat kerusakannya, kerugian lebih dari Rp 150 juta," ujar Kadek Sugiarta.

Bangunan pura yang rusak paling parah yakni Bale Pedandekan, yang dampak rata dengan tanah.

Bangunan piasan juga sampai miring, akibat ditimpa puing bangunan Bale Pesandekan.

Selain itu, di Dusun Lepang, Desa Takmung, pohon yang diperkirakan berusia ratusan tahun tumbang hingga menutup badan jalan.

Perbekel Desa Takmung, I Nyoman Mudita, mengatakan, pohon besar itu tumbang, tengah malam.

Saat itu hujan deras dan angin sangat kencang terjadi di Desa Takmung dan sekitarnya.

Pohon yang tumbang memiliki tinggi sekitar 20 meter, dengan besar diameter batang sekitar 80 cm.

Pohon itu tumbang melintang, sampai menutup seluruh badan jalan.

Warga pun sampai tidak bisa melintas di ruas jalan itu.

Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada menjelaskan, pihaknya berkeliling untuk mengevakuasi pohon tumbang dan mendata bencana akibat hujan deras dan angin kencang tersebut.

Menurutnya bencana pohon tumbang terjadi di beberapa lokasi, seperti di Dusun Sidayu, Desa Takmung, juga di wilayah Hyang Api Desa Akah, di Semaagung Desa Tusan, dan Desa Getakan.

Serta bangunan pura yang roboh di Dusun Losan, Desa Takmung.

"Beruntung tidak ada korban jiwa dari bencana yang diakibatkan hujan dan angin kencang semalam. Seperti imbauan kami kemarin, agar masyarakat selalu waspada karena cuaca buruk seperti ini masih terus kemungkinan terjadi sampai beberapa minggu kedepan," ungkap Putu Widiada.

Dia pun telah berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca buruk di Klungkung, yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai Maret. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved