Corona di Bali
60 Ribu Pekerja Pariwisata Terdaftar untuk Dapat Vaksin Covid-19, Kadispar Bali: Bertahap Intinya
Proses pendaftaran vaksinasi masih dibuka dan sementara sudah ada 60 ribu orang sudah mendaftar," sambungnya.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Mulai per hari ini pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali mendapatkan vaksin Covid-19, proses vaksinasi dilakukan di Grab Vaccine Center BNDCC Kawasan The Nusa Dua.
"Mulai hari ini sekitar 3 ribuan orang mentarget, untuk kedepannya mudah-mudahan kita dapat lagi jatah yang lebih banyak," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali I Putu Astawa, disela mendampingi Menparekraf di BNDCC Nusa Dua, Sabtu 27 Februari 2021.
"Prinsipnya kalau semakin banyak yang divaksin, saya lebih senang.
Proses pendaftaran vaksinasi masih dibuka dan sementara sudah ada 60 ribu orang sudah mendaftar," sambungnya.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Metode Drive Thru Percepat Proses Vaksinasi Pekerja Pariwisata di Bali
Target pendaftar vaksinasi diharapkan sebanyak-banyaknya, tetapi ia mengatakan belum tahu mendapat berapa lagi jatah vaksin dari Pemerintah Pusat.
60 ribu orang pendaftar untuk vaksin jumlahnya cukup banyak bagaimana teknis pelaksanaannya, itu tergantung dari kemampuan vaksinatornya.
"Disini saja mampunya sehari sekitar 800 orang, kalau 60 ribu itu butuh waktu yang panjang.
Bertahap intinya tapi dimulai hari ini," tambahnya.
Sementara itu, Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita dengan dimulainya vaksinasi untuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali hari ini nantinya dapat membangun trust atau kepercayaan kepada wisatawan mancanegara.
"Kegiatan vaksinasi ini dapat membangun kepercayaan mereka (wisman) untuk berkunjung kesini nantinya (setelah pariwisata untuk wisman dibuka)," ujarnya.
Metode Drive Thru Percepat Vaksinasi Pekerja Pariwisata
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, pada hari terakhir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, berkantor di Bali, Sabtu 27 Februari 2021, meninjau Grab Vaccine Center yang ada di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Lokasi ini menjadi tempat pelaksanaan vaksinasi pertama untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Grab Vaccine Center ini didirikan oleh Grab dan Good Doctor untuk mendukung program vaksinasi nasional.
Vaksinasi tahap kedua ini akan diluncurkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Minggu 28 Februari 2021 besok.
Baca juga: Sandiaga Uno Tinjau Persiapan Launching Vaksinasi Massal Pelaku Pariwisata Bali
Target penerima vaksinasi ini adalah 5.000 orang, terdiri dari 2.500 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan 2.500 untuk masyarakat umum.
“Hari ini kita sudah lihat kesiapan peluncuran vaksinasi dan saya sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Menurutnya Provinsi Bali sangat merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi.
Di tahun 2020 kuartal ke IV, pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi dengan minus 12 persen.
"Hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
Oleh sebab itu, vaksinasi pertama ini merupakan langkah kita dalam memulihkan dan membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
Grab Vaccine Center ini menyediakan layanan drive thru, yang terdiri dari empat zona.
Zona pertama adalah pendaftaran, lalu dilanjutkan dengan screening kesehatan, zona selanjutnya yaitu tempat dilakukannya vaksinasi dan di observasi selama 30 menit untuk melihat gejala klinis.
Jika hasilnya baik, maka penerima vaksin akan mendapatkan sertifikat yang menyatakan bahwa sudah di vaksin.
“Pilihan vaksinasi dengan metode drive thru menjadi solusi yang penting untuk mengatasi pandemi dan mempercepat proses vaksinasi bagi ribuan pekerja pariwisata di Bali," imbuh Menteri Sandiaga Uno.
Baca juga: Penjelasan Vaksinasi Mandiri atau Vaksinasi Gotong Royong, Berapa Biayanya?
"Pemberian vaksinasi ini akan terus kita dorong. Dan kita berharap vaksinasi ini tidak hanya dilakukan di Bali tapi juga distribusikan ke daerah lainnya,” sambungnya.
Menparekraf Sandiaga juga berpesan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin, meskipun nantinya sudah divaksin.
Selain itu, metode 3T yaitu testing, tracing, dan treatment juga harus dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19.(*)