Corona di Bali
Meski Anggaran Terpuruk, Pemkab Gianyar Tanggung Biaya Karantina Rp200 Ribu Per Hari
Pemkab Gianyar hingga saat ini menilai karantina di hotel menjadi salah satu upaya paling manjur, dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Gian
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar hingga saat ini menilai karantina di hotel menjadi salah satu upaya paling manjur, dalam memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Gianyar.
Sebab, selain dapat menghindari si pasien dari beban mental di lingkungan tempat tinggalnya, mereka juga mendapatkan pelayanan prima.
Sebab Pemkab Gianyar menilai pihaknya telah memberikan pelayanan dengan baik.
Baca juga: Bangunan Semi Permanen Roboh di Blahbatuh Gianyar, Seorang Warga Alami Kepala Benjol Tertimpa Balok
Baca juga: BPBD Gianyar Minta Warga Tak Segan Minta Bantuan Pangkas Pohon
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Gianyar Ucapkan Selamat Atas Pelantikan Wali Kota dan Bupati di Bali
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 28 Februari 2021, saat ini Pemkab Gianyar menggunakan dua hotel untuk karantina warga Gianyar yang positif covid-19 tanpa gejala. Yakni hotel Maxon dan Suli.
Pemanfaatannya menggunakan APBD Gianyar, di mana untuk satu kamar, Pemkab mengeluarkan biaya Rp 200 per hari.
Dengan biaya tersebut sudah termasuk sarapan sebanyak tiga kali, pagi, siang dan malam.
Bupati Gianyar, Made Mahayastra membenarkan hal tersebut.
Kata dia, nilai sewa kamar tersebut sudah sangat kecil.
Baca juga: Punya Strategi Rahasia, Bupati Mahayastra Sebut Secepatnya Gianyar Akan Bebas Covid-19
Baca juga: Penetapan Zona Kurang Selektif, Warga Bukian Payangan Gianyar Jadi Korban
Baca juga: OTT di Payangan Gianyar Segera Dilimpahkan ke Kejaksaan
Diapun meminta mencari tahu nilai sewa yang dilakukan daerah lain.
"Boleh dicari tahu ke kabupaten lain. Kita yang paling murah, cuma Rp 200 ribu per hari sudah termasuk makan tiga kali," ujarnya.
Bupati asal Payangan tersebut menilai, hal tersebut tak terlepas dari kebaikan pihak hotel.
"Dengan nilai Rp 200 ribu, mungkin pihak hotel cuma mendapatkan untung sedikit, palingan cuma Rp 75 ribu. Untuk hotel, nilai segitu sangat sedikit. Tapi kembali, ini adalah bentuk kepedulian dan kerja sama pihak hotel dengan pemerintah," tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam meminimalisasi penggunaan anggaran terkait hotel karantina, pihaknya tidak langsung menyewa kamar hotel tersebut sekaligus.
Baca juga: Meski Uji Coba Sukses, Air Minum Gianyar Masih Belum Bisa Dipasarkan
Baca juga: Desa Adat Saba Gianyar Tunda Pembangunan, Utamakan Kemanusiaan
"Tidak langsung semua kita sewa, tapi tergantung pemakaian. Kalau ada empat orang yang dikarantina, segitu saja kita sewa kamar. Intinya, kita pakai anggaran sesuai kebutuhan," tandasnya.
Politikus PDIP ini menyebutkan, penerapan karantina di Kabupaten Gianyar terus dievaluasi.