Kepausan
Paus Fransiskus Tetap Akan ke Irak di Tengah Peringatan Bahaya dari Para Ahli
Sistem perawatan kesehatan Irak sangat rapuh. Sulit mencegah warga Irak berkerumun untuk melihat Pemimpin Katolik Roma itu saat kedatangannya.
“Mudah-mudahan kita akan melihat pendekatan proaktif untuk pengendalian infeksi di tempat selama kunjungan Paus ke Baghdad,” katanya.
Pemerintah Irak memberlakukan lockdown dan jam malam yang dimodifikasi pada pertengahan Februari di tengah lonjakan kasus baru. Sekolah dan masjid ditutup. Sementara restoran dan kafe hanya buka untuk dibawa pulang.
Tetapi pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan penutupan penuh karena sulitnya pengawasan. Kebijakan itu juga dikhawatirkan akan berdampak besar ke ekonomi Irak yang sudah terpukul, menurut pejabat Irak kepada AP.
Banyak warga Irak tetap lalai menggunakan masker dan beberapa meragukan tingkat keparahan virus.
Madani, ahli virus Harvard, mendesak penyelenggara perjalanan untuk membiarkan sains dan data memandu pengambilan keputusan mereka.
“Keputusan menjadwalkan ulang atau menunda perjalanan kepausan, atau memindahkannya ke format virtual, akan cukup berdampak dari sudut pandang kepemimpinan global karena itu akan menandakan memprioritaskan keselamatan publik Irak," katanya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Ahli Peringatkan Bahaya Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak