Berita Bali

Rika Takut Jarum Suntik, Dinkes dan Diskominfos Bali Vaksinasi Ratusan Wartawan

Wartawan media online asal Kota Denpasar tersebut mengaku, walaupun ia takut dengan jarum suntik, namun ia tetap bersemangat mengikuti kegiatan vaksin

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Rika Riyanti salah satu wartawan yang berasal dari Kota Denpasar ketika mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 pada, Sabtu 6 Maret 2021 - Rika Takut Jarum Suntik, Dinkes dan Diskominfos Bali Vaksinasi Ratusan Wartawan 

Ketiga adalah proses vaksinasi dengan proses injeksi, selanjutnya tahap ke empat adalah observasi.

"Jadi akan diobservasi selama 30 menit, apakah ada efek samping, sambil menerima kertas keterangan bahwa mereka sudah divaksinasi," tambahnya.

"Kalau wartawan hari ini kami targetkan 300 orang. Kalau petugasnya kami ada 4 tim. Jadi masing-masing tim ada 8 orang. Ada di masing-masing meja 2 orang untuk meng-cover jalannya vaksinasi," imbuhnya.

Sementara Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra ketika sedang meninjau pelaksanaan vaksinasi mengatakan, dalam kelompok sasaran yang ditentukan oleh Menteri Kesehatan awak media adalah bagian kelompok yang harus segera divaksinasi.

"Karena itu saya tugasi Kadis Kominfos bersama Kadis Kesehatan untuk memfasilitasi vaksinasi bagi kawan-kawan media. Hari ini dimulai," tambahnya.

Dewa Indra menambahkan, awak media bekerjanya di tengah-tengah masyarakat. Potensi terpapar Covid tinggi.

Oleh karena itu pihaknya menyiapkan waktu khusus untuk vaksinasi Covid-19.

Dewa Indra mengatakan, kegiatan vaksinasi tahap pertama pada tenaga kesehatan sudah dituntaskan di Provinsi Bali, di semua kabupaten maupun kota.

"Bahkan capaiannya melampaui dari nakes yang sudah melakukan registrasi. Nakes yang sudah teregistrasi di Bali berjumlah kurang lebih 36.000 sementara kita sudah memvaksin 38.000 lebih tenaga kesehatan. Kenapa jumlahnya lebih dari yang teregistrasi? namanya juga data pasti akan berkembang terus setiap bulan dan tahun pasti ada saja penambahan jumlah tenaga kesehatan," ungkapnya.

Lebih lanjut ia menuturkan, vaksin yang kedua ini sebenarnya diprioritaskan untuk ibu kota di Provinsi yaitu Kota Denpasar.

Dan setelah menyasar nakes pada tahap kedua ini akan menyasar masyarakat yang berumur lanjut usia.

Vaksinasi tahap kedua yang menyasar lansia ini memang sudah berjalan, namun progresnya sedikit lambat.

Dan para lansia ini ketika akan mengikuti kegiatan vaksinasi sebelumnya akan melakukan pendaftaran dan melakukan kegiatan vaksinasi tersebut pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Hal tersebut karena masyarakat dengan umur lanjut usia merupakan masyarakat yang sangat rentan. Setelah melakukan vaksinasi akan menunggu waktu selama 30 menit.

Jika ada gejala atau efek samping seperti KIPI maka dapat langsung dilakukan tindakan di Fasilitas Kesehatan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved