Atasi Stunting, Bulog Kanwil Bali Kenalkan Beras Fortivit Pada Bupati Klungkung

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pimpinan Wilayah Purum Bulog Kanwil Bali, Suhardi, memperkenalkan beras Fortivit, saat bertemu Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di ruang kerjanya, Senin 8 Maret 2021.

Suhardi menjelaskan, beras berfortivikasi mengandung banyak vitamin yang sangat penting untuk mengatasi anak-anak penderita stunting.

“Cocok dikonsumsi anak penderita stunting, karena mengandung banyak vitamin,” ungkapnya.

Menurutnya, beras bervitamin diciptakan sebagai bentuk program perbaikan gizi masyarakat dan percepatan pencegahan stunting.

Baca juga: Komisi IV DPR RI Tinjau Pasokan Beras di Bali Selama Pandemi, BULOG: Insyaallah Aman

Baca juga: Lakukan Berbagai Kegiatan CSR, Perum Bulog Bali Dinilai Tim Penilai BUMN CSR Award Provinsi Bali

Baca juga: Ketersediaan Beras di Bulog Masih 100 Ton, Disperindag Denpasar Sebut Aman hingga 6 Bulan ke Depan

Fortifikasi beras dilakukan dengan menambah beberapa vitamin dan mineral.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, dalam kesempatan tersebut menyambut baik produk beras yang bervitamin itu.

Pihaknya akan meminta dinas terkait untuk pengadaan beras fortivit dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Klungkung, Bali.

Bupati Suwirta juga pastikan produk beras bervitamin ini masuk ke pasar dengan harga lebih rendah dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Bulog Kanwil Bali Hadirkan ‘Depot Pangan Kita’, Ada Special Price Untuk Daging Kerbau

Bagi Tribunners yang sering melalui Jalan Raya Puputan No 35, Renon, Denpasar, Bali pastinya sudah tidak asing lagi dengan sebuah stand yang berada tepat di depan Perum Bulog Kanwil Bali. 

Stand yang diberi nama Depot Pangan Kita (DPK) tersebut menghadirkan berbagai komoditas pangan mulai dari beras, gula pasir, minyak hingga daging kerbau. 

Pimpinan Bulog Kanwil Bali, Suhardi ketika ditemui di ruang kerjanya pada Rabu 24 Februari 2021 menuturkan bahwa DPK tersebut telah berdiri sejak beberapa tahun lalu. 

“Sudah lumayan lama karena dari tahun 2017 sudah ada. Tapi, untuk DPK yang sekarang ini kami buka full dari jam 9 pagi sampai 4 sore,” ujar Suhardi. 

Menurutnya DPK sendiri sengaja dihadirkan guna melayani kebutuhan masyarakat akan komuditas pangan dan stok atau komoditi yang dihadirkan di DPK sama dengan yang dihadirkan di Rumah Pangan Kita (RPK). 

Adapun komoditas yang ditawarkan di DPK, yakni Beras Kita 5 kg Rp 52.500, Beras Kita 5 kg Ratu Rp 57 ribu , Beras Kita 10 kg Polos Rp 102 ribu, Gula Manis Kita Rp 12.500, Gula Polos Rp 11.500, Tepung Kita Rp 9 ribu, Beras Merah Kita 1 kg Rp 21. 500, Beras Vakum Rp 12.500, Beras KPSH Rp 43.500, dan Minyak Kita RP 13.500.

Suhardi menambahkan bahwa untuk di bulan ini, pihaknya menghadirkan harga daging kerbau dengan special price. 

“Kalau harga jual Daging Kerbau ke RPK itu HET-nya itu Rp 80 ribu per kg, tapi kalau kita menjual di DPK itu harganya hanya Rp 73 ribu per kg. Kurang lebih selisih lagi Rp 7 ribuan dan itu lumayan besar juga,” ungkap Suhardi. 

 Ia juga menyampaikan bahwa antusias masyarakat untuk berbelanja di DPK terbilang cukup positif mengingat daya beli masyarakat yang juga masih lemah dikarenakan pandemic Covid-19. 

“Awal tahun ini komoditas yang digemari oleh masyarakat selama berbelanja di DPK adalah gula pasir, minyak dan beras,” katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya pun berharap agar dengan hadirnya DPK yang berlokasi di depan Perum Bulog Kanwil Bali tersebut masyarakat dapat dengan mudah menjangkau komoditi-komoditi yang selama ini dipasarkan di Bulog. (*)

(Karsiani Putri)