Berita Denpasar

Pameran Tapel hingga Sketsa Ogoh-ogoh di Denpasar, Semua Bahannya Ramah Lingkungan

Ratusan tapel, miniatur hingga sketsa ogoh-ogoh dipamerkan menjelang pelaksanaan Nyepi Saka 1943 tahun 2021

Tribun Bali/Rizal Fanany
Pengunjung mengamati miniatur ogoh-ogoh dalam Pameran Nyepi Caka 1943 di gedung Dharma Negara Alaya, Lumintang, Denpasar, 7 Maret 2021. Selain miniatur ogoh-ogoh juga memamerkan tapel ogoh-ogoh dan sketsa ogoh-ogoh. Acara digelar hingga 30 Maret mendatang - Pameran Tapel hingga Sketsa Ogoh-ogoh di Denpasar, Semua Bahannya Ramah Lingkungan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ratusan tapel, miniatur hingga sketsa ogoh-ogoh dipamerkan menjelang pelaksanaan Nyepi Saka 1943 tahun 2021 di Kota Denpasar.

Pameran menampilkan 27 tapel ogoh-ogoh, dan 66 sketsa ogoh-ogoh.

PAMERAN tersebut berlangsung di Gedung Dharmanegara Alaya Lumintang, Denpasar, Bali, mulai tanggal 7 hingga 30 Maret 2021.

Pameran kali ini digelar oleh tiga Sekaa Teruna (ST) dan satu komunitas.

Baca juga: Sambut Hari Raya Nyepi, ITB STIKOM Bali Gelar Pameran & Lomba Ogoh-ogoh Mini, Dibuka Wawali Denpasar

Baca juga: PHDI Bali Keluarkan SE Pelaksanaan Melis hingga Tawur Kesanga Serangkaian Nyepi di Tengah Pandemi

Baca juga: Jelang Nyepi, Ratusan Miniatur, Tapel hingga Sketsa Ogoh-ogoh Dipamerkan di Denpasar

Sekan teruna yang ikut pameran tersebut yakni ST Tunas Muda, Banjar Mertajati, Sidakarya, Denpasar. ST tersebut menggelar lomba yang unik.

Hasil karya para peserta lomba langsung dipamerkan kepada masyarakat umum.

Ketua ST Tunas Muda I Putu Ade Widyantara mengatakan, pameran ini menampilkan 27 tapel ogoh-ogoh, dan 66 sketsa ogoh-ogoh.

"Tapel yang dilombakan sekaligus dipamerkan hanya bagian lingkar wajah depan. Bahan yang digunakan ramah lingkungan," katanya kepada Tribun Bali, Minggu 7 Maret 2021.

Tapel yang dibuat minimal memiliki tinggi 30 cm, dan maksinal 50 cm.

Ia menambahkan, sketsa yang dibuat peserta lomba harus bisa diimplementasikan menjadi ogoh-ogoh.

Dengan demikian, sketas bukan sekadar gambar, melainkan sebuah rancangan ogoh-ogoh.

Menurut Ade Widyantara, lomba tapel ogoh-ogoh baru pertama kali diselenggarakan di Bali.

Dia berharap lomba ini mendorong semua ST bisa membuat tapel sendiri sehingga tidak perlu beli.

"Lomba akan mengasah kenampuan mereka membuat tapel. Apalagi kan banyak yang tidak bisa membuat tapel dan akhirnya membeli ataupun meminta orang lain untuk membuatkan," kata Widyantara.

Sementara lomba sketsa ogoh-ogoh merupakan pelaksanaan yang kedua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved