Harga Cabai Rawit di Karangasem Melonjak, Tembus Angka Rp 100 Ribu Perkilogram
Harga cabai rawit di Karangasem meningkat. Perkilogramnya bisa tembus angka Rp 100 -110 ribu, daei harga awal Rp 85 ribuan.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: M. Firdian Sani
TRIBUN-BALI, AMLAPURA - Harga cabai rawit di Karangasem meningkat.
Perkilogramnya bisa tembus angka Rp 100 -110 ribu, dari harga awal Rp 85 ribuan.
Kenaikan harga terjadi sejak dua minggu lalu, tepatnya awal Maret 2021.
Kenaikan harga cabe rawit trjadi disemua pasar di Kabupaten Karangasem.
Ni Wayan Wardani, pedagang dapur bumbu di Pasar Amlapura, mengatakan, harga cabe naik secara bertahap.
Baca juga: Bawang Putih dan Cabe Besar Naik Hingga 50 Persen, Disprindag Karangasem Menggelar Sidak
Semula harga Rp 80 ribu jadi Rp 85 ribu perkilogram.
Sehari kemudian naik jadi Rp 90 ribu, hingga tembus angka Rp 100 sampai Rp 110 ribu.
Harga cabe kemungkinan terus alami peningkatan.
"Kemungkinan akan terus meningkat, mengingat beberapa hari lagi akan Nyepi. Tapi semoga harga cabe kembali normal seperti sebelumnya," ungkap Ni Wayan Wardani, Jumat 12 Maret 2021.
Baca juga: Satu Hektare Lahan Cabe Petani Diserang Hama di Jembrana
Mengingat cabe merupakan kebutuhaan yang sering digunakannya.
Pedagang asal Kelurahan Karangasem menduga, naiknya harga cabai dikarenakan musim yang tak bersahabat.
Cuaca yang anomali membuat pertumbuhan cabai tak normal.
Stok di petani menjadi terbatas dan harga makin mahal.
Ditambah lagi permintaan cabai mengalami lonjakan.
Baca juga: Ini Harga Cabe Rawit Hijau di 4 Pasar di Bali, Turun Rp 2 Ribu per Kilogram
Berkurangnya pasokan cabe dari Lombok dan Jawa juga menjadi pemicu naiknya harga perkilogram.