Myanmar
Polisi Myanmar yang Membangkang: Saya Tak Bisa Menembak Orang yang Tak Berbuat Kejahatan
Kepada Sky News, para polisi tersebut mengatakan mereka menolak perintah atasan untuk menembak dan menyiksa para demonstran anti-kudeta.
Kematian itu terjadi ketika para pemimpin Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang bersumpah untuk bekerja sama memulihkan demokrasi di negara Seribu Pagoda itu.
Hari Sabtu 13 Maret 2021, pemimpin pemerintah sipil paralel Myanmar, Mahn Win Khaing Than, untuk pertama kali berbicara kepada publik.
"Ini adalah saat paling gelap bangsa dan saat fajar sudah dekat," kata Mahn Win Khaing Than melalui Facebook.
Mahn Win Khaing Than ditunjuk sebagai wakil presiden oleh perwakilan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan, Komite untuk Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), yang mendorong pengakuan sebagai pemerintah yang sah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Cerita Polisi Myanmar yang Mengungsi ke India: Saya Tak Bisa Menembak Bangsa Saya Sendiri
