Myanmar

Polisi Myanmar yang Membangkang: Saya Tak Bisa Menembak Orang yang Tak Berbuat Kejahatan

Kepada Sky News, para polisi tersebut mengatakan mereka menolak perintah atasan untuk menembak dan menyiksa para demonstran anti-kudeta.

Editor: DionDBPutra
AFP/YE AUNG THU
Polisi Myanmar menindak demonstran yang menentang kudeta militer di Yangon pada 27 Februari 2021. 

Kematian itu terjadi ketika para pemimpin Amerika Serikat, India, Australia, dan Jepang bersumpah untuk bekerja sama memulihkan demokrasi di negara Seribu Pagoda itu.

Hari Sabtu 13 Maret 2021, pemimpin pemerintah sipil paralel Myanmar, Mahn Win Khaing Than, untuk pertama kali berbicara kepada publik.

"Ini adalah saat paling gelap bangsa dan saat fajar sudah dekat," kata Mahn Win Khaing Than melalui Facebook.

Mahn Win Khaing Than ditunjuk sebagai wakil presiden oleh perwakilan anggota parlemen Myanmar yang digulingkan, Komite untuk Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), yang mendorong pengakuan sebagai pemerintah yang sah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Cerita Polisi Myanmar yang Mengungsi ke India: Saya Tak Bisa Menembak Bangsa Saya Sendiri


Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved