Corona di Bali
Besok, Pedagang dan Buruh di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari Akan Divaksin Covid-19
Direktur Utama Perumda Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan kepada 2.450 orang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Minggu, 21 Maret 2021 besok, pedagang di Pasar Badung dan Pasar Kumbasari Denpasar akan menjalani vaksinasi Covid-19.
Selain pedagang, vaksinasi ini juga akan menyasar buruh pasar, pegawai perumda Pasar Badung dan Kumbasari serta pegawai sekretariat Perumda Pasar Kota Denpasar.
Direktur Utama Perumda Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan pelaksanaan vaksinasi ini akan dilakukan kepada 2.450 orang.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Sanur Akan Gunakan AstraZeneca Meski Ditangguhkan Beberapa Negara
Rinciannya yakni pedagang dan buruh di Pasar Badung sebanyak 1.400 orang, dan pedagang serta buruh di Pasar Kumbasari sebanyak 750 orang.
Selain itu, juga menyasar sebanyak 300 orang pegawai Perumda Pasar.
“Untuk pelaksanaan vaksinasi akan digelar di pelataran Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, mulai pukul 08.00 Wita,” kata Kompyang saat dihubungi, Sabtu, 20 Maret 2021 siang.
Ia menambahkan, untuk pelaksanaan vaksinasi ini akan melibatkan sebanyak 11 tim vaksinator.
Dengan jumlah tim sebanyak ini, Pemkot Denpasar menerjunkan sebanyak 88 orang petugas.
Kompyang mengatakan, beberapa pedagang yang berusia lanjut sebelumnya sudah mengikuti vaksinasi.
Mereka mengikuti vaksinasi yang diperuntukkan bagi lansia.
“Beberapa yang lanjut usia sudah ada yang divaksin, mereka ikut program vaksinasi untuk lansia,” katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi pedagang maupun buruh ini dilakukan secara bertahap.
Dimana untuk gelombang pertama dilaksanakan untuk dua pasar.
Pada tahap selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi akan menyasar pedagang maupun buruh pada pasar lainnya.
Pihaknya menambahkan, untuk keseluruhan pedagang yang telah didaftarkan untuk ikut program vaksinasi ini sebanyak 7.500 orang.
Pedagang ini tersebar di 16 pasar tradisional yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar.
Sebelum melakukan pendataan untuk vaksinasi ini, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang pasar.
Dalam pendataan tersebut, Kompyang mengatakan masih ada beberapa pedagang yang ragu-ragu untuk divaksinasi.
Walaupun pedagang ada yang tidak mau, namun pihaknya tetap melakukan pendataan.
“Kami tetap data mereka, dan kami jelaskan bahwa tugas kami mendata. Kalau tidak mau divaksin nanti lain ranahnya,” akunya.
Ia menambahkan, yang merasa ragu dan tak mau divaksin tak banyak dan kebanyakan mendukung untuk ikut vaksin.
“Yang menolak itu sedikit, dan sebagian besar mereka mendukung untuk divaksinasi,” katanya.
Alasan pedagang tidak mau divaksin dikarenakan masih takut dengan efek dari vaksinasi dan ada yang takut jarum suntik.
Kompyang menambahkan, nantinya tidak semua pedagang bisa divaksinasi.
Hal ini lantaran harus ada proses verifikasi untuk mengetahui riwayat dari pedagang.
Jika pada saat jadwal vaksinasi ternyata ada pedagang yang sakit, maka pelaksanaan vaksinnya akan ditunda. (*)