Berita Jembrana

Seorang Nelayan Hilang di Perairan Desa Perancak Jembrana, Eddy: Sampai Sekarang Belum Ditemukan

Seorang nelayan di perairan Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Bali, hilang.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Seorang Nelayan Hilang di Perairan Desa Perancak Jembrana, Eddy: Sampai Sekarang Belum Ditemukan 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Seorang nelayan di perairan Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Bali, hilang.

Nelayan tersebut diketahui bernama I Wayan Uliantara (41).

Uliantara hilang saat melaut untuk mencari ikan layur.

Saat ini proses pencarian pun dilakukan oleh pihak Satpolairud Kabuapten Jembrana.

Baca juga: UPDATE: Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Petanu, Anggota Balawista BPBD Gianyar Ini Terjatuh

Baca juga: Cerita Nelayan Yang Terjebak di Laut Selatan Tabanan, Nang Adel Hanya Isap Permen dan Rokok

Baca juga: Alami Mati Mesin Seorang Nelayan Terombang-ambing di Lautan Jembrana, Tim SAR Lakukan Evakuasi

Kasatpolairud Polres Jembrana, IPTU Eddy Waluyo mengatakan, dari keterangan beberapa saksi bahwa korban dan beberapa nelayan Desa Perancak sama-sama melaut untuk mencari ikan layur di perairan selatan Bali.

Setiap nelayan membawa perahu fiber sendiri-sendiri, menjelang pagi hari korban dan rekannya hendak kembali ke darat melalui jalur muara Desa Perancak.

“Salah satu rekan korban memberikan keterangan sempat jam 7 pagi ketemu dan diajak kembali. Tapi korban kemudian menolak dan akan menunggu teman lainnya bernama Made Arianta. Akhirnya teman yang pertama mengajak yakni Ketut Sudiarsa pulang,” ucapnya, Minggu 21 Maret 2021.

Eddy melanjutkan, dari keterangan rekannya yang lain, yakni Arianta bahwa ketika saksi memasuki perairan muara Desa Perancak, saksi melihat perahu fiber yang dikemudikan oleh korban dalam keadaan mengapung dan kandas di pasir perairan muara Perancak.

Namun mesin perahu masih hidup.

Sedangkan korban tidak ada di perahu.

Akhirnya saksi ke darat untuk memberitahu nelayan yang lain tentang kejadian tersebut.

“Akhirnya para nelayan bersama-sama mencari korban dengan menyusuri perairan Perancak. Namun korban sampai sekarang belum ditemukan,” bebernya.

Nelayan di Pengambengan Jembrana Bali Kesulitan Dapatkan BBM Bersubsidi

Nelayan di pesisir Kecamatan Negara tepatnya di Desa Pengambengan mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi.

Selain itu juga nelayan di Desa Perancak Kecamatan Jembrana mengeluhkan hal serupa.

Karena hal itu pulalah, kemudian nelayan sejak beberapa bulan lalu, susah untuk dapatkan pasokan solar. 

Seorang nelayan di Desa Pengambengan, yang enggan disebut namanya, mengaku kesusahan mendapatkan BBM bersubsidi dikarenakan, diharuskannya mengantongi surat rekomendasi dari dinas terkait.

Syarat yang susah itu pulalah kemudian, membuat nelayan perahu selerek di bawah 30 GT (gross ton), atau perahu tradisional kewalahan 

“Sekarang susah karena ijin itu. Salah satunya terkait ijin dari Provinsi dan Kabupaten seperti SIUP (Surat Ijin Usaha Perikanan) yang kewenangan berdasarkan tonase berada di Provinsi Bali,” ucapnya Jumat 19 Maret 2021.

Atas hal ini, sambungnya, nelayan akhirnya terpaksa membeli bahan bakar yang non-subsidi.

Akibatnya nelayan mendapat harga tinggi untuk penangkapan ikan di selat bali tersebut.

Pada dasarnya nelayan sudah menyampaikan kepada Menteri Kelautan, saat berkunjung beberapa bulan lalu ke PPN Pengambengan. 

“Ya tapi tidak ada tindak lanjut. Ada fasilitas (BBM bersubsidi), tapi kami dipersulit,” ungkapnya.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved