Wawancara Tokoh
Wawancara Wabup Bangli I Wayan Diar, Menuju Era Baru, Mengubah Tata Wajah Kota
Wabup Bangli, I Wayan Diar, wawancara bersama Manajer Liputan Tribun Bali, Komang Agus Ruspawan, di kantornya, belum lama ini.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Sehingga masyarakat yang memanfaatkan layanan 24 jam, nantinya bisa secara gratis.
Untuk kesehatan, kita juga akan mengcover seluruh warga Bali dengan BPJS.
Jadi masyarakat Bangli kalau mau ke rumah sakit tidak perlu khawatir, semuanya ditangani BPJS.
Mungkin ada program dalam waktu dekat yang diprioritaskan?
Program yang kami prioritaskan, selain penanganan Covid-19, adalah penataan wajah kota.
Mulai dari penataan alun-alun, hingga revitalisasi gedung BMB termasuk Kantor DPRD Bangli.
Kami tak memungkiri jika Bangli kerap mendapat julukan kota mati.
Beberapa kali juga muncul selentingan Bangli kota tergelap.
Bahkan menjadi sebuah sindiran, kalau buka google ketik kota tergelap yang terlihat adalah Kabupaten Bangli.
Hal inilah yang menjadi motivasi kami, sehingga tahun pertama ini Pak Bupati memastikan bahwa penataan kota, penataan alun-alun selesai pada 2021.
Mulai dari penataan Lapangan Kapten Mudita, lampu-lampu kota, hingga pintu gerbang di perbatasan.
Ya paling tidak (bisa) bersaing dengan Kabupaten Gianyar.
Astungkara tahun ini semua berjalan.
Karena kita di kabupaten telah mendapat support dari Bapak Ketua DPRD dan Anggota DPRD semua.
Termasuk juga dari Pak Gubernur Bali yang sangat mendukung kami mewujudkan visi misi Bangli menuju Era Baru.
Sekarang Bangli punya maskot baru, yakni Bunga Pucuk Bang. Bagaimana awal mula pemilihan Pucuk Bang sebagai maskot ini?
Awalnya nama Pucuk Bang ini sempat booming saat era kepemimpinan (alm) Ida Bagus Agung Ladip beberapa puluh tahun lalu.
Namun saat itu, belum sempat ditetapkan sebagai maskot.
Pak Bupati Sedana Arta kemudian memutuskan menjadikan Bunga Pucuk Bang ini sebagai maskot Kota Bangli.
Sudah langsung di-SK kan. Secara resmi ditandatangani dan diluncurkan pada 13 Maret 2021 di Catus Pata Bangli.
Bunga Pucuk Bang ini kita tahu punya nilai-nilai sakral, digunakan saat upacar-upacara keagamaan.
Sekarang bunga ini menjadi identitas baru masyarakat Bangli.
Apa harapan dan pesan Bapak kepada masyarakat Bangli?
Kami berharap agar semua masyarakat Bangli mendukung Sedana Arta-Diar untuk selalu bergerak, untuk membangun menuju Bangli Era Baru.
Sesuai pesan dari Bupati Sedana Arta, kami mengajak masyarakat Bangli untuk mengubah mindset yang mengatakan Bangli kota miskin.
Ayo ubah mulai hari ini. Karena sebenarnya Bangli-lah segala sumber.
Sumber airnya ada di sini, Pura-pura besar ada di sini, ada gunungnya, ada danaunya, budaya tua juga ada di sini.
Sehingga semua potensi ada di Bangli.
Kalau kita benar manajemennya, maka kita akan sejajar dengan kota/kabupaten lainnya. Oleh sebab itu tidak usah kita berpikir miskin.
Tinggal sekarang bagaimana kita mengelola kekayaan alam yang cukup melimpah ini.
Saya yakin dengan kepemimpinan Pak Bupati dan saya selaku pendamping beliau, sudah satu komitmen tiada lain adalah membangun Bangli untuk menuju Bangli yang lebih maju, Bangli Era Baru. (*).