Wawancara Tokoh
Curhat Ayah Marcus Fernaldi Gideon, Target Sekarang Juara Dunia dan Olimpiade
Kekecewaan Marcus dirasakan langsung oleh sang ayah, Kurniahu Gideon, yang saat ini masih berkomunikasi secara intens melalui saluran telepon.
TRIBUN-BALI.COM - Pebulutangkis Marcus Fernaldi Gideon masih kecewa atas keputusan Badminton World Federation (BWF) mendepak tim bulutangkis Indonesia dari ajang Yonex All England 2021 yang dihelat di Birmingham, Inggris.
Kekecewaan Marcus dirasakan langsung oleh sang ayah, Kurniahu Gideon, yang saat ini masih berkomunikasi secara intens melalui saluran telepon.
Marcus Fernaldi Gideon agaknya masih sulit menerima kenyataan, dia harus tersingkir dari Yonex All England dengan cara yang tidak lazim.
Kurniahu mengungkapkan, kondisi putranya itu kini masih lemas dan belum siap untuk memberikan keterangan apapun kepada awak media.
Baca juga: Wawancara Wabup Bangli I Wayan Diar, Menuju Era Baru, Mengubah Tata Wajah Kota
Baca juga: Wawancara Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Tekad Ubah Jembrana Jadi Indah dan Ramah
Baca juga: Wawancara dengan Dubes RI untuk Malaysia, Lebih 50 Persen TKI di Malaysia Ilegal
"Saya belum ketemu (langsung), masih by phone saja. Suaranya (Marcus) ya lemas, sampai kemarin saja mau diwawancarai masih menolak. Dia bilang belum siap, nanti saja," ucap Kurniahu saat berbincang dengan Tribun Network, Palmerah Barat, Jakarta, Jumat 26 Maret 2021.
Dapat dipahami kekecewaan yang masih meliputi perasaan Marcus Fernaldi Gideon.
Marcus Fernaldi Gideon, ungkap Kurniahu, sangat berambisi untuk memenangkan Yonex All England.
Ambisi besar memenangi ajang tersebut terlihat dengan giatnya Marcus berlatih demi memiliki persiapan yang matang.
Kalau tidak didepak, diyakini pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya dapat memenangi Yonex All England.
"Dia ambisinya besar sekali. Saya jadinya sayang juga begitu. Tapi kalau kejadian itu tidak terjadi dan dia bisa bertanding, mungkin dia bisa jadi juara," kata Kurniahu.
Kurniahu juga mengungkapkan, putranya itu sangat optimistis bisa memenangkan Yonex All England kali ini.
Optimisme itu dilandasi fakta bahwa hanya ada sedikit pasangan ganda putra yang bisa menjadi ganjalan bagi Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya untuk memenangkan Yonex All England.
Seperti pasangan Kamura-Sonoda, ganda putra Jepang, pasangan Ahsan-Hendra dan Fajar Alfian - Rian Ardianto.
"Walau sebenarnya belum tentu menang, tapi kali ini dia (Marcus) yakin dia bisa menang gitu," papar Kurniahu.
"Saya bilang bagus deh, berjuang deh. Tapi dia bilang begitu sebelum berangkat (Ke Birmingham, Inggris). Sekarang ya dia kecewa, sudah sampai di sana, bagaimana? Mau juara tapi tidak main, sedih gitu," sambung Kurniahu.