Wawancara Tokoh
Wawancara Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Tekad Wujudkan Desa Presisi hingga Buat Jalan Mulus
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya tampak sangat menggebu-gebu ketika menjelaskan sejumlah program unggulan dalam masa jabatannya
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya tampak sangat menggebu-gebu ketika menjelaskan sejumlah program unggulan dalam masa jabatannya saat wawancara dengan Bli Ojan di Tabanan, Selasa 30 Maret 2021.
Bupati asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini bertekad membuat 133 Desa yang ada di Tabanan menjadi Desa Presisi.
Berikut petikan wawancara Bupati Tabanan yang memiliki basic pariwisata dan pengusaha properti ini dengan Pemimpin Perusahaan Tribun Bali, Fauzan Marasabessy:
Baca juga: Wawancara Nyoman Nuarta Pemenang Desain Istana Negara IKN: Presiden Akan Berkantor di Tubuh Garuda
Baca juga: Wawancara Kepala DLH Gianyar Ni Made Mirnawati, Masalah Sampah Itu Urusan Bersama
Baca juga: Wawancara Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Tekad Ubah Jembrana Jadi Indah dan Ramah
Bagaimana gerakan bapak sejak menjabat untuk mencegah dan menangani penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tabanan?
Sejak awal menjabat saya sudah tancap gas atau terjun langsung ke wilayah-wilayah di Tabanan, bahkan sempat "ngantor di desa".
Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi riil dari sebuah wilayah sesuai dengan status zonanya.
Jadi kami bersama Satgas Penanganan Covid-19 Tabanan sudah langsung tancap gas untuk penanganan di Tabanan.
Sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kita harus memetakan zona di seluruh wilayah.
Bagaimana agar menjadi zona hijau dan astungkara sekarang sudah mulai bertambag terus zona hijaunya.
Kami lihat, Bapak Bupati juga sering "ngantor" di desa sejak menjabat bulan lalu?
Kegiatan turun langsung ngantor di desa ini adalah wijud nyata bekerja untuk memonitoring kondisi desa.
Kemudian setelah itu, kita juga bertekad membuat seluruh desa di Tabanan menjadi Desa Presisi sesuai dengan program unggulannya.
Desa Presisi ini artinya adalah desa yang berbasis data dan riset.
Sehingga kedepannya, ketika sudah terbentuk desa presisi ini bisa mewujudkan desa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, serta memiliki kepribadian di bidang budaya.
Jadi saat kami membuat visi misi itu, salah satu program unggulan kami adalah membangun desa yaitu Desa Presisi.
Sesuai dengan amanah UU No 16 tahun 2014 bahwa dimana membuat desa itu menjadi berdikari, desa yang mandiri dan menjadi desa yang tangguh.
Jadi ini juga sesuai dengan visi misi kita yakni Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM).
Sehingga diharapkan sekali seluruh masyarakat dan juga bersama dengan elemen lain untuk kompak membangun dari desa.
Kemudian banyak manfaat yang diperoleh dari membangun desa presisi ini seperti nantinya mengetahui potensi desa itu sendiri, mengingat semua di desa di Tabanan memiliki potensi yang berbeda-beda.
Contohnya, di desa yang ada di Kecamatan Pupuan yang memiliki potensi perkebunan seperti penghasil kopi, manggis, salak, dan lainnya.
Begitu juga di Kecamatan Penebel yang merupakan wilayah dengan penghasil beras.
Tak lupa adalah Kecamatan Baturiti yang merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil sayur mayur.
Jadi seluruh desa memiliki potensi yang berbeda dan tentunya membangun desa presisi ini penting untuk dilakukan atau diterapkan.
Ketika sudah mengetahui seluruh potensi itu, hasil kebun atau pertanian termasuk produk UMKM-nya kita serap lewat BUMDes dan juga BUMDA.
Jadi kedua lembaga ini akan kita kuatkan untuk menyerap hasil-hasil tersebut.
Sehingga bisa dikatakan program ini nantinya dari desa, oleh desa, dan kembali ke desa.
Kita ketahui juga Bupati Tabanan sedang mengembangkan tanaman jagung Sorgum. Nah ada strategi apakah di balik program ini, Pak?
Untuk penanaman jagung sorgum ini merupakan salah satu terobosan inovatif yang dilakukan.
Ide awal program tersebut adalah saat mendata desa presisi tersebut.
Meskipun Kabupaten Tabanan secara umum terkenal dengan slogan Lumbung Pangannya Bali, ternyata tak semua lahan di Tabanan dialiri oleh air pegunungan alias lahan kering.
Yakni subak aseman di wilayah Kecamatan Selemadeg Timur.
Sehingga kedepannya lahan yang dimaksud tersebut rencananya dikembangkan untuk penanaman jagung sorgum ini sendiri.
Jadi bermula dari itu, apalagi sorgun ini merupakan salah satu bahan makanan pengganti beras.
Sehingga, rencananya penanaman sorgum ini sangat cocok untuk di lahan kering, seperti Subak Aseman tersebut.
Di rumah jabatan saya juga punya taman edukatif.
Jadi di taman tersebut semua tanaman yang ada di Tabanan kita tanam di sana.
Sehingga, misalnya, nanti ketika ada kunjungan kita akan tunjukkan taman itu.
Bagiamana dengan insfrastruktur, khususnya jalan di Tabanan dalam kepemimpinan Bapak ke depan?
Kita tak menampik bahwa permasalahan jalan rusak di Tabanan masih menjadi bahan pembicaraan di kalangan masyarakat.
Tapi ini tidak menjadi momok bagi pemkab Tabanan, melainkan menjadi vitamin bagi pemerintah daerah.
Jadi selama ini kita bertahap dan tinggal 20 persen saja.
Dan sejak dilantik, saya sudah koordinasi dengan OPD terkait dan lainnya untuk mebahas soal infrastruktur jalan agar tuntas.
Satu tahun pertama kita selesaikan dan tahun kedua saya menjabat persoalan jalan sudah clear semua.
Astungkara segera bisa terwujud karena kami masih berproses dulu. (*).