Berita Bangli
Akibat Pandemi Covid-19, Peserta Pelatihan BLK Bangli Tahun 2021 Lampaui Kuota
Masyarakat Bangli yang berminat ikut pelatihan kerja dinilai semakin meningkat.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat Bangli yang berminat ikut pelatihan kerja dinilai semakin meningkat.
Usut punya usut, peningkatan minat ini disebabkan dampak pandemi Covid-19.
Bahkan sangking tingginya antusias masyarakat, pihak dinas bahkan sampai melakukan seleksi bagi calon peserta.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Nakertrans, Ni Ketut Wardani, Selasa 6 April 2021.
Baca juga: Pemkab Bangli Bakal Pasang Alat Rekam Pajak di Delapan Restoran
Baca juga: Peduli Terhadap Pendidikan, FIFGROUP Cabang Denpasar Melakukan Kegiatan Pelatihan Guru Secara Online
Baca juga: CARA Mendapatkan BLT UMKM Rp 1,2 Juta, Cek Penerima di eform.bri.co.id
Ia membenarkan bahwa tingginya antusias peminat pelatihan kerja berkatian dengan pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu kebanyakan peserta pelatihan adalah anak muda hingga mahasiswa.
Wardani mengatakan, jumlah kuota untuk masing-masing paket pelatihan hanya 16 peserta.
Untuk pelaksanaan pelatihan, pihaknya membuka pendaftaran melalui jalur online, sehingga data calon peserta langsung masuk terekam di Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker) di pusat.
Kendati demikian, Wardani mengaku jumlah kuota yang dibuka pada tahun ini, tidak mampu menampung banyaknya peminat pelatihan yang mendaftar.
Oleh sebab itu, pihaknya membuka tes seleksi.
“Sebelum-sebelumnya peserta pelatihan tidak sampai membeludak seperti itu. Tapi karena sekarang (2021) jumlah pendaftarnya melebihi dari jumlah kuota, ada yang 80 orang, ada yang 60 orang, maka kita adakan tes untuk mencari 16 besar sesuai kuota. Sedangkan sisanya masuk daftar antre, kalau di tahun depan ada pelatihan lagi, maka akan diprioritaskan,” jelasnya.
Kadis asal Kelurahan Kubu, Bangli itu mengaku pihaknya sudah sempat bernegosiasi dengan pemerintah pusat, untuk menambah kuota setiap paket pelatihan.
Alasannya karena antusias masyarakat Bangli tinggi.
“Pertimbangan instruktur, melatih orang yang efektif itu adalah 16 orang. Dan itu memang sudah ditentukan pemerintah pusat,” ungkapnya.
Wardani mengatakan, program pelatihan di BLK sumber aggarannya berasal dari Dana Dekonsentrasi APBN.